BRI juga menyiapkan paket peralatan selam lengkap—BCD, regulator, tabung, dan wetsuit—yang dapat disewa anggota kelompok, sehingga pemasukan langsung masuk ke kas komunitas.
Program ini bukan proyek tunggal. Kapoposang hanyalah satu dari empat titik nasional BRI Menanam–Grow & Green: Coral Reef.
Sejak 2023, inisiatif serupa menyentuh Maratua (Kalimantan Timur), Karampuang (Sulawesi Barat), dan Gili Matra (Nusa Tenggara Barat).
Total sudah 5.448 fragmen karang tersebar di area konservasi seluas 0,44 hektare, melibatkan 10 kelompok lokal dengan berbagai pelatihan bersertifikat.
BACA JUGA:BRI Salurkan Kredit Mikro Rp632,22 Triliun, Dorong Perputaran Ekonomi dari Desa hingga Kota
BACA JUGA:BRI Rayakan Hardiknas Lewat Program 'Ini Sekolahku', Dorong Pemerataan Kualitas Pendidikan Nasional
Skema ini dirancang agar setiap komunitas menjadi motor penggerak di daerahnya, bukan sekadar penerima bantuan.
Dampak positif sudah dirasakan.
Nelayan Kapoposang yang dulu menggantungkan hidup pada hasil tangkap kini mulai menawarkan trip memancing ramah lingkungan dan island hopping.
Tarif jasa pemandu selam berkisar Rp500 ribu–Rp700 ribu per sesi, penghasilan yang setara tangkapan ikan beberapa hari tanpa merusak laut.
“Ekonomi alternatif ini membuat tekanan eksploitasi berkurang.
Kami lebih bangga mendapat uang dari menjaga alam daripada merusaknya,” ujar Umar tersenyum.
BACA JUGA:BRI Perkuat Peran dalam Pemberdayaan Warga Binaan Lewat Dukungan di IPPA Fest 2025
Di sisi konservasi, keberadaan reef star mempercepat regenerasi karang hingga dua kali lipat dibanding metode tradisional rangka beton permanen.
Teknik web spider memudahkan fragmen dipindahkan bila substrat berubah, sekaligus menyesuaikan kontur dasar laut Kapoposang yang didominasi pasir berkarang tipis.