BRI Menanam–Grow & Green di Pulau Kapoposang: Sinergi Masyarakat & Perbankan Lestarikan Surga Bawah Laut

Jumat 16-05-2025,06:49 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Monitoring kuartalan menunjukkan tingkat kelangsungan hidup fragmen mencapai 85 persen, jauh di atas rata-rata proyek sejenis di daerah lain yang berkutat di angka 60–70 persen.

Keberhasilan ini juga tidak lepas dari pendekatan edukasi publik.

BRI Peduli dan YEKHALI rutin menggelar clean-up beach, penyelamatan penyu, hingga pelepasan tukik bersama sekolah-sekolah di Pangkep.

BACA JUGA:Tren Gaya Hidup Sehat Kian Menguat, BRI Dorong UMKM Gula Aren Tembus Pasar Global

BACA JUGA:BRImo FSTVL 2025: BRI Hujani Nasabah dengan BMW hingga Ribuan Tabungan Emas

Kegiatan tersebut menanamkan pesan sederhana: jika pantai bersih dan terumbu karang sehat, ikan dan penyu betah, wisatawan datang, roda ekonomi berputar.

Sebaliknya, jika sampah dan bom kembali, ekosistem runtuh, lapangan kerja hilang.

Meski capaian awal menggembirakan, tantangan tetap besar.

Pengawasan masih perlu diperkuat karena aktivitas penangkapan ikan ilegal kerap masuk melalui celah pantau.

BKKPN Kupang dan POKMASWAS terus berkoordinasi memasang titik pos jaga serta patroli gabungan, memanfaatkan data sonar dan kamera bawah air hibah BRI untuk memetakan area rawan.

BACA JUGA:Di Tengah Gejolak Ekonomi Global, BRI Catatkan Laba Fantastis Rp13,8 Triliun di Kuartal I 2025

BACA JUGA:Naik Kelas Bersama LinkUMKM BRI: Kisah Sukses Jelita Puspa Agustin Mengembangkan Usaha 'Serela Food'

Selain itu, keterampilan bahasa Inggris pemandu selam menjadi PR berikutnya agar wisatawan mancanegara—terutama dari Eropa dan Australia—mendapat layanan maksimal.

Namun asa tetap menyala.

“Kami bercita-cita menjadikan Kapoposang laboratorium alami pelestarian laut di Indonesia timur,” kata Abdul.

Dengan modal terumbu yang kian pulih, sumber daya manusia terlatih, dan dukungan korporasi berdedikasi, mimpi itu tidak mustahil.

Kategori :