Selain bantuan modal, Siti mengapresiasi dukungan BRI dalam bentuk pelatihan dan partisipasi dalam event bazaar.
Salah satu momen yang paling membanggakan bagi Siti adalah ketika produk teh kelor dari Pawon Teges terpilih menjadi bagian dari souvenir dalam sebuah kunjungan pemerintah.
“Ini adalah bentuk nyata dukungan BRI, tidak hanya memberi modal, tapi juga membuka akses pasar dan memberikan pelatihan yang sangat bermanfaat bagi pelaku UMKM seperti saya,” tambahnya.
Pihak BRI pun menilai bahwa kisah sukses seperti yang dialami Siti adalah contoh inspiratif dari semangat kewirausahaan perempuan Indonesia.
BACA JUGA:Bangkit dari Krisis, Perempuan Tangguh Ini Sukses Dirikan KWT di Lereng Gunung Ciremai Berkat BRI
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi menyatakan bahwa program KUR merupakan bagian dari upaya nyata BRI dalam mendukung kemajuan UMKM di Tanah Air.
“BRI terus berkomitmen untuk menjadi mitra strategis UMKM.
Kami percaya, dengan pembiayaan yang mudah dijangkau dan pendampingan yang tepat, para pengusaha mikro seperti Bu Siti bisa naik kelas dan bersaing di pasar yang lebih luas,” ujar Hendy.
Ia menambahkan, program KUR BRI bukan hanya soal pinjaman modal, tetapi juga soal pemberdayaan.
Melalui berbagai pelatihan, pendampingan, hingga akses pasar, BRI ingin membantu UMKM agar memiliki daya saing dan mampu menjadi penggerak ekonomi lokal maupun nasional.
BACA JUGA:BRI Perkuat Akses Digital di Daerah 3T, Dukung SDM Unggul Lewat Pendidikan Berbasis Teknologi
BACA JUGA:BRI Perkuat Kualitas Kredit dan Ketahanan Keuangan Lewat Manajemen Risiko Prudent
Kisah Siti Fatimah adalah bukti nyata bahwa tekad, kreativitas, dan keberanian mengambil peluang bisa menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan.
Dan dengan dukungan lembaga keuangan yang berpihak pada UMKM seperti BRI, jalan menuju kemandirian ekonomi bukanlah hal yang mustahil.
Kini, Pawon Teges tak lagi sekadar dapur kecil di sudut desa, tetapi menjadi representasi dari semangat perempuan Indonesia yang berdaya dan mampu mengubah daun kelor menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.