“Waktu itu semuanya serba terbatas, tapi saya tidak menyerah.
Saya keringkan daun kelor yang melimpah, lalu saya olah menjadi teh dan tepung kelor.
Produk ini lebih tahan lama dan ternyata sangat diminati, terutama oleh konsumen yang memiliki masalah kesehatan seperti hipertensi dan kolesterol,” ungkapnya.
Tak hanya berhenti di situ, Siti kemudian mengembangkan produk-produk lainnya seperti bakso kelor dan tahu bakso kelor yang dijual ke pasar lokal.
Usahanya pun mulai mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Produk-produk Pawon Teges kini tidak hanya dikenal di Sleman, tetapi juga telah menjangkau pasar di Jakarta, Tangerang, Malang, Bondowoso, bahkan hingga ke Sulawesi dan Papua.
BACA JUGA:BRI Dorong Pemerataan Lewat Holding Ultra Mikro: 35,4 Juta Usaha Terbantu, Rp631 Triliun Tersalurkan
Keberhasilan Siti tidak terlepas dari peran serta program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI.
Program ini menjadi penopang penting dalam menjaga stabilitas keuangan usahanya, terutama di tengah gejolak pandemi.
Dengan akses modal yang mudah, usaha Siti bisa terus bertahan dan berkembang.
“Awalnya saya hanya pinjam Rp10 juta, lalu meningkat jadi Rp25 juta dan Rp50 juta.
Total pinjaman saya dari KUR BRI mencapai Rp250 juta, dan itu semua sangat membantu dalam pengembangan produk, pengemasan, dan pemasaran,” kata Siti.
BACA JUGA:BRI Peduli Rayakan Waisak 2025 dengan Menyalurkan 1.000 Paket Sembako untuk Umat Buddha di Tangerang
Ia juga menambahkan bahwa proses pengajuan KUR di BRI sangat mudah dan tidak berbelit-belit.