Kelelahan fisik dan kurang tidur
Selama tidur, jaringan saraf dan otot melakukan proses reparasi.
Jika jam istirahat terpotong, komunikasi listrik antar-saraf menjadi tidak stabil sehingga otot lebih mudah “berkedip”.
BACA JUGA:Tidur Berkualitas, Kunci Anak Tumbuh Cerdas dan Stabil secara Emosional
BACA JUGA:Makan Telur Setiap Hari: Superfood Murah yang Bikin Sehat dari Kepala hingga Ujung Kaki
Ketidakseimbangan elektrolit
Kalium, magnesium, dan kalsium bertugas menstabilkan sinyal saraf.
Diet minim sayur, dehidrasi, atau keringat berlebih saat olahraga berat dapat menurunkan kadar elektrolit, memicu kedutan.
Kafein berlebih
Kopi, teh kuat, minuman berenergi, atau bahkan cokelat hitam dalam porsi besar mengandung kafein yang bekerja sebagai stimulan saraf.
BACA JUGA:Lari dan Gym Jadi Gaya Hidup Baru Anak Muda: Antara Kebugaran dan Kesehatan Mental
BACA JUGA:Waspadai Keracunan Makanan: Ini Langkah Mandiri yang Bisa Dilakukan di Rumah
Pada sebagian orang, stimulasi berlebih diterjemahkan tubuh menjadi kedutan otot kecil.
Dehidrasi
Kekurangan cairan bukan sekadar membuat tubuh lemas; sel saraf membutuhkan media cair untuk menghantarkan impuls.
Begitu cadangan cairan menipis, saraf menjadi “sensitif” dan kontraksi otot pun lebih mudah terjadi.