SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Dunia properti di Indonesia tengah mengalami pergeseran tren yang signifikan.
Berdasarkan laporan terbaru dari JLL Indonesia, masyarakat kini lebih cenderung memilih rumah tapak sebagai tempat tinggal utama dibandingkan apartemen.
Fenomena ini semakin mencuat pasca pandemi, yang turut mengubah cara pandang masyarakat terhadap kenyamanan dan kebutuhan hunian.
Perubahan preferensi ini tak hanya mencerminkan kebutuhan ruang yang lebih luas, tetapi juga mencerminkan nilai baru yang dijunjung oleh generasi muda.
Menurut JLL, kenyamanan, fleksibilitas, dan kebebasan dalam mengatur tata ruang menjadi alasan utama mengapa rumah tapak kini menjadi primadona.
BACA JUGA:Tinggal Nyaman dan Aman: Memahami Jenis Sistem Keamanan Perumahan dan Cara Memilih yang Tepat
BACA JUGA:Waspada Ancaman Tersembunyi: Bahaya Atap Asbes bagi Kesehatan dan Solusi Aman untuk Rumah Anda
Kenyamanan Jadi Prioritas Utama
Pandemi telah mengajarkan banyak hal, termasuk betapa pentingnya kenyamanan saat beraktivitas di dalam rumah.
Rumah tapak yang biasanya memiliki halaman, ruang tambahan, dan privasi yang lebih baik, dianggap lebih memadai untuk mendukung gaya hidup masa kini, seperti bekerja dari rumah (WFH) atau belajar daring.
“Generasi muda kini tak sekadar mencari tempat tinggal, tetapi juga ruang yang bisa menyesuaikan diri dengan berbagai aktivitas mereka.
Rumah tapak memberikan keleluasaan tersebut,” ungkap Yunus Karim, Head of Research JLL Indonesia.
BACA JUGA:Desain Rumah 6×8 Dua Kamar yang Minimalis tapi Berkarakter, Solusi Hunian Stylish di Lahan Terbatas
Apartemen Masih Punya Ceruk Pasar Tertentu