Lewat Program Desa BRILiaN, BRI Angkat Camilan Lokal Hargobinangun Jadi Oleh-oleh Unggulan Sleman

Selasa 27-05-2025,21:56 WIB
Reporter : Nuri Fransisca
Editor : Nuri Fransisca

Mendorong Rantai Nilai Singkong

Keberhasilan Slondok Renteng juga memperpanjang rantai nilai singkong di Pakem.

Petani kini mendapat kepastian pasar dengan harga minimal Rp1.500 per kg, lebih tinggi 20 persen dibanding sebelum kemitraan.

BACA JUGA:Desa BRILiaN Hargobinangun: Menjadi Inspirasi Kemajuan Pariwisata dan Agrikultur di Lereng Merapi

BACA JUGA:BRI Dukung Purwokerto Half Marathon 2025: Dorong Sport Tourism, Bangkitkan UMKM Lokal dan Ekonomi Daerah

Limbah kulit singkong diolah menjadi pakan ternak kambing etawa milik kelompok tani Sido Makmur, menghasilkan tambahan pendapatan Rp800 ribu per bulan per anggota.

“Semua tersambung, mulai budidaya, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran digital. Itulah beda Desa BRILiaN,” ujar Kepala Desa Hargobinangun, Sutarjo.

Transformasi Digital: AgenBRILink Hingga Wisata Virtual

Di level grass-roots, BRI melatih 34 ibu rumah tangga menjadi AgenBRILink.

Mereka tidak hanya melayani tarik-setor tunai, namun juga top-up e-wallet dan pembayaran pajak bumi bangunan.

BACA JUGA:BRI Rayakan Keberuntungan Nasabah: 10 Pemenang BMW & Hyundai Resmi Boyong Hadiah BRImo FSTVL 2024

BACA JUGA:BRI Menanam–Grow & Green di Pulau Kapoposang: Sinergi Masyarakat & Perbankan Lestarikan Surga Bawah Laut

Sementara itu, generasi muda desa menggagas tur virtual “Merapi 360°” yang memungkinkan calon wisatawan melihat trek Lava Tour dan pusat UMKM lewat gawai.

Tiket dan paket oleh-oleh dipesan lebih dulu via BRImo, sehingga ketika wisatawan tiba, pesanan tinggal diambil.

Skema ini memotong biaya promosi, menekan stok menumpuk, dan memastikan arus kas UMKM lebih sehat.

Dampak Sosial: Tahan Urbanisasi, Tingkatkan Literasi Keuangan

Kategori :