Sebelum 2020, sekitar 120 pemuda Hargobinangun merantau ke kota untuk pekerjaan informal.
BACA JUGA:BRI Dorong Pemerataan Lewat Holding Ultra Mikro: 35,4 Juta Usaha Terbantu, Rp631 Triliun Tersalurkan
BACA JUGA:BRI Peduli Rayakan Waisak 2025 dengan Menyalurkan 1.000 Paket Sembako untuk Umat Buddha di Tangerang
Kini, 60 persen dari mereka memilih pulang karena peluang kerja di sektor pariwisata dan olahan pangan melejit.
BRI juga rutin mengadakan “Kelas Finansial” setiap Jumat sore di balai desa: topik mulai pengelolaan arus kas, investasi reksa dana, hingga pencegahan pinjaman online ilegal.
“Dengan literasi yang baik, masyarakat lebih siap menghadapi gejolak ekonomi,” kata Mantri BRI Unit Pakem, Lestari Utami.
Tantangan dan Rencana ke Depan
Meski pertumbuhan menggembirakan, Purwanto tak menutup mata terhadap tantangan: stabilitas pasokan singkong di musim kemarau dan standar kemasan untuk pasar ekspor.
Ia berencana menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk riset shelf life tanpa pengawet.
Di sisi lain, BUMDesa menargetkan sertifikasi Halal dan HACCP bagi lima produk unggulan desa pada akhir 2025, selaras roadmap BRI yang ingin mencetak 3.000 Desa BRILiaN selama lima tahun.