Galaxy Watch 6 menghitung Sleep Score berdasarkan kombinasi beberapa parameter utama, yaitu:
Durasi tidur – Total waktu tidur yang dicatat sejak pengguna tertidur hingga bangun.
Efisiensi tidur – Persentase waktu tidur dibandingkan waktu berbaring di tempat tidur.
Tahapan tidur – Rasio waktu dalam fase tidur ringan, dalam, dan REM (Rapid Eye Movement).
Waktu terjaga – Jumlah dan lama periode ketika pengguna terbangun di tengah malam.
Gerakan tubuh dan detak jantung – Data ini membantu mendeteksi gangguan tidur atau stres fisik.
Semua data ini direkam oleh sensor-sensor di Galaxy Watch 6 yang memantau gerakan, detak jantung, oksigen darah (SpO₂), dan terkadang bahkan suhu kulit jika diaktifkan.
Setelah data dikumpulkan, algoritma Samsung Health akan mengolah dan menganalisisnya, lalu menampilkan hasil Sleep Score beserta rekomendasi singkat untuk perbaikan tidur jika dibutuhkan.
BACA JUGA:Xiaomi 14T Pro vs Samsung Galaxy S24: Siapa yang Lebih Unggul?
BACA JUGA:Wah! Galaxy Watch 6 untuk Lansia Nih: Apakah Berguna untuk Memantau Istirahat Orang Tua?
Mengapa Sleep Score Penting?
Banyak orang tidak sadar bahwa tidur mereka sebenarnya tidak berkualitas.
Bangun dalam keadaan lelah, mudah tersinggung, atau sulit konsentrasi sering kali disebabkan oleh gangguan dalam siklus tidur.
Dengan adanya Sleep Score, pengguna bisa mengidentifikasi pola tidur yang buruk, seperti kurangnya fase tidur dalam atau terlalu sering terbangun.
Lebih dari itu, Sleep Score menjadi alat ukur objektif untuk melacak perubahan kebiasaan tidur.
Misalnya, jika pengguna mulai menerapkan rutinitas tidur lebih awal, mengurangi kafein, atau menggunakan teknik relaksasi, perubahan dalam skor bisa menjadi indikator bahwa metode tersebut efektif.