Pengalaman lapangan dan persiapan yang matang ternyata sangat dibutuhkan ketika berhadapan dengan tantangan alam liar yang sebenarnya.
BACA JUGA:Sanksi Diberlakukan kepada Anak Petinggi DPRD yang Ugal-ugalan Mengendarai Pajero Sport Berstrobo
Saat ditemukan, mereka hanya memiliki tenda sebagai tempat berlindung, dan persediaan makanan terbatas hanya terdiri dari makanan kaleng dan mie instan.
Menurut Jara, "Terakhir kali mereka berkemah adalah saat kami masih kecil."
Keterbatasan persiapan ini menjadi faktor yang sangat memengaruhi keselamatan mereka.
Michael Barnes, pejabat keamanan di Gunnison County, mengungkapkan bahwa dua mayat ditemukan di dalam tenda, sementara satu mayat ditemukan di luar tenda.
BACA JUGA:Kisah Viral Remaja yang Menjadi Saksi Pernikahan Ayahnya dengan Sahabatnya
Para korban menunjukkan tanda-tanda kekurangan gizi dan penguraian, sebagian di antaranya bahkan mengalami proses mumi.
Penyelidikan polisi mengindikasikan bahwa keluarga tersebut kemungkinan meninggal pada musim dingin.
Faktor-faktor seperti kelaparan, suhu beku, atau bahkan keracunan karbon monoksida karena upaya mereka untuk membuat api menjadi faktor yang diduga berkontribusi terhadap tragedi ini.
Trevala Jara, saudara perempuan korban, berharap bahwa kisah tragis yang menimpa keluarganya dapat menjadi pelajaran bagi orang lain.
BACA JUGA:Kisah Viral Remaja yang Menjadi Saksi Pernikahan Ayahnya dengan Sahabatnya
Ia mendorong semua orang untuk berpikir secara matang sebelum memutuskan untuk hidup di alam liar tanpa persiapan yang memadai.
"Saya hanya berharap saudara perempuan saya dapat mengajari orang-orang bahwa Anda tidak dapat hidup di alam tanpa pengalaman," ungkap Jara dengan penuh harap.
"Gunung-gunung itu tak kenal ampun. Tapi silakan, matikan internet, matikan TV.
Kembali ke seperti kita di tahun 1980-an. Hanya saja, jangan secara langsung di alam," tambahnya.*