Sebagai catatan, kenaikan pasca-halving sebelumnya ditandai dengan pertumbuhan jumlah uang beredar M2 agregat sebesar 6% atau lebih tinggi pada The Fed, ECB, BOJ, dan PBoC.
Ini menunjukkan bahwa pergerakan harga kripto dapat sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter dan likuiditas fiat yang disediakan oleh bank sentral.
BACA JUGA:Disdibud Banyuasin Lakukan Penguatan Kualitas Pendidikan Kepala Sekolah dan Guru
Sementara itu, saat ini, pasar kripto menghadapi kondisi bearish yang bertepatan dengan perlambatan tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar.
Pola ini memvalidasi argumen populer bahwa bitcoin adalah murni permainan likuiditas fiat.
Lebih lanjut, meskipun tingkat pertumbuhan jumlah uang beredar M2 telah berubah positif pada tahun ini, namun masih jauh di bawah angka 6%.
The Fed dan sebagian besar bank sentral lainnya telah menaikkan suku bunga dengan cepat selama 12-18 bulan terakhir untuk mengendalikan inflasi, dan kemungkinan pembaruan pelonggaran likuiditas dalam beberapa bulan ke depan tampaknya rendah.
BACA JUGA:Platform Media Sosial X, Milik Elon Musk, Siap Menggebrak dengan Pembayaran Crypto
Dengan kondisi ini, pasar kripto tetap menjadi arena yang penuh tantangan dan ketidakpastian.
Pelaku pasar harus tetap waspada terhadap berbagai faktor eksternal yang dapat memengaruhi pergerakan harga kripto, sambil juga mengikuti perkembangan dalam hal teknologi blockchain dan aplikasi kripto yang terus berkembang.
Ikuti terus Sumeksradionews.online atau bisa klik di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan berita-berita lainnya.