Serupa, Namun Tak Sama: Demensia & Alzheimer, Meyerang para Lansia! Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Demensia dan Alzheimer adalah dua kondisi yang sering kali menjadi perhatian utama dalam dunia kesehatan, terutama pada lansia.
Kedua kondisi ini memiliki kemiripan dalam gejala, tetapi ada perbedaan penting dalam penyebab, gejala, dan pengobatan keduanya.
Kami akan menjelaskan secara rinci perbedaan antara demensia dan Alzheimer.
Pengertian Demensia dan Alzheimer
Demensia dan Alzheimer adalah dua gangguan kesehatan yang terkait dengan fungsi kognitif lansia.
Mereka berdampak pada kemampuan berpikir, mengingat, berkomunikasi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Tepuk Bahagia! Mengetahui Kulit Manggis Senjata Ampuh Melawan Kanker dengan Kandungan Antioksidan Tinggi
Alzheimer adalah sebuah penyakit kognitif yang secara bertahap merusak fungsi otak.
Salah satu karakteristik utama Alzheimer adalah penumpukan protein yang disebut beta-amyloid dan tau di dalam otak.
Meskipun penyebab pasti Alzheimer belum sepenuhnya diketahui, penelitian mengindikasikan bahwa faktor genetik dan gaya hidup berperan dalam meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit ini.
Demensia, di sisi lain, adalah istilah umum yang merujuk pada sekumpulan gejala penurunan fungsi otak.
Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penyakit Alzheimer.
Namun, demensia juga bisa muncul sebagai akibat dari gangguan pembuluh darah otak, stroke, tumor otak, gangguan metabolisme, kekurangan nutrisi, kelainan genetik, diabetes, kolesterol tinggi, atau keracunan bahan kimia.
Maka, demensia bisa menjadi konsekuensi dari banyak penyakit dan kondisi berbeda.
BACA JUGA:Banyak yang Belum Tahu! Kandungan Kulit Manggis Menjadi Senjata Ampuh Mengurangi Risiko Penyakit Kronis
Perbedaan Penyebab Demensia dan Alzheimer
Salah satu perbedaan paling mencolok antara demensia dan Alzheimer adalah penyebabnya.
Demensia adalah istilah umum yang mencakup berbagai kondisi yang dapat merusak fungsi otak.
Beberapa penyebab demensia telah disebutkan sebelumnya, termasuk penyakit Alzheimer.
Sementara penyebab Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, tapi penelitian menunjukkan bahwa penumpukan protein beta-amyloid dan tau di otak berperan dalam perkembangan penyakit ini.