Faktor-faktor lain, seperti kelainan genetik (misalnya, gen apolipoprotein E4), juga berkontribusi pada risiko Alzheimer.
BACA JUGA:Mencengangkan! Khasiat Kulit Manggis yang Sering Sebut 'Ratu Buah' Ini, Ampuh Cegah Peradangan dalam Tubuh
Perbedaan Gejala
Walaupun gejalanya sering kali mirip, demensia dan Alzheimer memiliki beberapa perbedaan dalam gejala yang dapat dikenali.
Gejala Demensia dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya.
Beberapa gejala umumnya meliputi lupa akan rangkaian kejadian atau informasi, pengulangan komentar atau pertanyaan dalam waktu yang singkat.
Kesulitan dalam menemukan barang-barang sehari-hari, ketidakmampuan untuk mengetahui tanggal dan waktu, kesulitan mengucapkan pikiran, serta perubahan mood yang tiba-tiba.
Alzheimer, di sisi lain, memiliki gejala yang lebih khas, seperti perubahan kepribadian yang signifikan, rasa acuh tak acuh, penurunan kemampuan untuk menilai, kesulitan dalam mengingat percakapan atau kejadian baru-baru ini, depresi, kebingungan, dan perubahan kebiasaan tidur.
Pada tahap yang lebih parah, pasien Alzheimer dapat mengalami kesulitan dalam menelan, berjalan, dan berbicara.
Pengobatan Demensia dan Alzheimer
Pengobatan demenia tergantung pada penyebabnya.
Beberapa jenis demensia bisa disembuhkan jika penyebabnya adalah penyakit yang dapat diobati, seperti tumor otak atau gangguan metabolisme.
Pengobatan juga dapat berfokus pada mengelola gejala demensia dan memperlambat kemajuan kondisi tersebut.
Penyakit Alzheimer, di sisi lain, saat ini belum memiliki obat yang dapat menyembuhkannya sepenuhnya.
Pengobatan Alzheimer lebih difokuskan pada meredakan gejala, seperti masalah memori, perubahan perilaku, atau depresi.
Beberapa obat Alzheimer yang tersedia dapat membantu memperlambat perkembangan penyakit, tetapi tidak bisa menghentikannya sepenuhnya.
Selain pengobatan konvensional, ada juga pengobatan alternatif seperti minyak ikan atau minyak kelapa yang bertujuan untuk menjaga kesehatan otak.
Pencegahan Demensia dan Alzheimer
Meskipun tidak ada jaminan untuk mencegah demensia atau Alzheimer, ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko kedua kondisi ini.
Beberapa cara pencegahan yang dapat dipertimbangkan meliputi:
Aktivitas yang Merangsang Otak: Melakukan aktivitas seperti membaca, memecahkan teka-teki, dan permainan kata-kata dapat merangsang otak dan membantu mempertahankan fungsi kognitif.
BACA JUGA:Apa itu Kolagen? Pengertian, Manfaat, dan 6 Rekomendasi Produk Minuman Kolagen Terbaik untuk Kulit Glowing
Aktivitas Fisik dan Interaksi Sosial: Olahraga ringan dan interaksi sosial secara rutin dapat membantu menjaga fungsi otak dan mengurangi risiko demensia.
Berhenti Merokok: Merokok di usia paruh baya dan lebih tua dapat meningkatkan risiko demensia dan masalah pembuluh darah.
Asupan Vitamin yang Tepat: Mengonsumsi vitamin D, vitamin B kompleks, dan vitamin C yang cukup dapat membantu mengurangi risiko demensia dan Alzheimer.
Selain langkah-langkah pencegahan ini, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala demensia atau Alzheimer.