Pada tanggal 4 Oktober 2023, terjadi transaksi sebanyak 14 ton unit karbon (tCO2) dengan nilai transaksi sebesar Rp974.400.
Dengan transaksi ini, total unit karbon yang diperdagangkan sejak peluncuran Bursa Karbon mencapai 459.967 unit karbon.
Meskipun terdapat 17 entitas yang tercatat sebagai pengguna jasa Bursa Karbon, harga unit karbon mengalami penurunan signifikan.
Harga pembukaan unit karbon pada hari sebelumnya mencapai Rp77.000 per unit, namun ditutup pada harga Rp69.600 per unit karbon.
BACA JUGA:Wow! Ini dia Pembagian Dividen Interim 2023 Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pasar Modal Indonesia?
Namun, Jeffrey Hendrik tetap optimis tentang potensi pasar Bursa Karbon.
Ia mengungkapkan bahwa peluang calon pengguna jasa, baik dari sektor swasta, non-swasta, sektor teknologi, maupun EBT (Energi Baru Terbarukan), masih akan dievaluasi berdasarkan entitas yang terdaftar dalam daftar SRN PPI Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLHK).
Meskipun tantangan besar masih dihadapi oleh Bursa Karbon Indonesia dalam menarik minat investor, komitmen BEI untuk mengembangkan pasar perdagangan karbon tetap kuat.
Mereka akan terus melakukan upaya sosialisasi dan bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menjadikan Bursa Karbon sebagai wadah yang berpotensi untuk memajukan upaya dekarbonisasi di Indonesia.