Hasil investigasi ini memperkuat klaim kami dan menjelaskan bahwa peluru yang digunakan dalam penembakan berasal dari senjata yang berbeda dengan senjata yang dimiliki oleh aparat kepolisian pada saat itu."
Namun, beberapa pihak masih meragukan temuan ini dan menuntut penyelidikan lebih lanjut.
Penghormatan Kepada Aktivis yang Gugur pada tahun 1998-Foto:google/net-
Keluarga korban dan sejumlah aktivis mahasiswa meminta transparansi penuh dalam penyelidikan ini untuk memastikan bahwa keadilan ditegakkan.
Dr. Nia Sari, seorang aktivis hak asasi manusia yang lama berjuang untuk keadilan bagi korban Trisakti, menyatakan, "Kita tidak boleh hanya berhenti pada temuan ini.
Kita harus memastikan bahwa semua aspek insiden ini telah dipelajari secara menyeluruh.
Keadilan harus ditegakkan bagi korban dan keluarganya."
Insiden Penembakan Mahasiswa Trisakti telah menjadi bagian dari sejarah Indonesia yang kelam dan menyedihkan.
Kejadian tersebut menyebabkan protes massal di seluruh negeri dan menjadi pemicu bagi Reformasi tahun 1998, yang mengakhiri rezim Orde Baru.
Namun, pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas insiden tersebut tetap menggantung selama bertahun-tahun.
Investigasi ini menciptakan situasi yang semakin kompleks dan menegaskan pentingnya untuk menyelidiki lebih lanjut peristiwa ini.
Keadilan bagi para korban dan keluarganya harus menjadi prioritas utama dalam rangka menyelesaikan tragedi Trisakti secara adil dan akurat.