Inilah sebabnya mengapa orang cenderung cenderung ngemil pada larut malam ketika mereka tidak tidur dengan cukup.
Keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat juga dapat menjadi sulit dikendalikan ketika tidur terganggu.
BACA JUGA:Wajah Sehat & Berseri Dambaan Banyak Orang! Masker Alpukat bisa Wujutkan Impian Anda: Ini Tips dan Langkanya
Selain itu, tidur yang tidak mencukupi juga dapat menyebabkan peningkatan hormon stres kortisol, yang dapat berkontribusi pada penimbunan lemak, terutama di area perut.
Jadi, pengaruh tidur pada hormon ini sangat penting dalam mengatur nafsu makan dan berat badan Anda.
Lemak Menumpuk akibat Kurang Tidur
Kurang tidur juga dapat mengakibatkan penumpukan lemak yang tidak diinginkan.
Ini karena kurang tidur dapat meningkatkan kadar hormon stres kortisol dalam tubuh.
Kadar kortisol yang tinggi dapat menyebabkan penimbunan lemak di area perut, yang seringkali merupakan tanda dari peningkatan risiko kesehatan.
BACA JUGA:Gak Pake Lama! Ini Cara Penggunaan Daun Ubi Kayu & Kapur Sirih: Obat Alternatif Penyakit Rematik, Catat Ya!
Hasil dari studi yang diterbitkan di Journal of Lipid Research tahun 2019 menunjukkan bahwa seseorang yang mengalami kurang tidur dalam beberapa hari saja dapat menyimpan lebih banyak lemak daripada yang masuk ke dalam tubuh mereka melalui makanan sehari-hari.
Dengan kata lain, kurang tidur dapat mengganggu metabolisme tubuh Anda dan membuat Anda lebih rentan terhadap penimbunan lemak.
Ketika lemak terus menumpuk di perut tanpa penanganan yang tepat, itu dapat menyebabkan pelepasan zat-zat inflamasi, yang dapat memicu pelepasan lebih banyak kortisol.
Ini menciptakan spiral negatif di mana kurang tidur mengakibatkan lebih banyak penimbunan lemak dan stres, yang pada gilirannya dapat mengganggu tidur Anda lebih lanjut.
Peningkatan Keinginan Terhadap Makanan Tak Sehat
Selain pengaruh pada hormon dan penimbunan lemak, kurang tidur juga dapat memengaruhi jenis makanan yang Anda inginkan.
Menurut hasil studi yang diterbitkan di Sleep tahun 2016, bagian-bagian otak yang berhubungan dengan motivasi dan penghargaan lebih aktif saat seseorang kurang tidur.
Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan keinginan untuk makan terus-menerus, terutama makanan yang tidak sehat.
Bagian otak yang berfungsi mengontrol keputusan tubuh untuk menjaga kesehatan dapat terpengaruh secara negatif oleh penurunan kualitas tidur.
Akibatnya, Anda mungkin merasa sulit untuk mengendalikan keinginan makan makanan yang baik untuk kesehatan Anda.
Penting untuk memahami bahwa kualitas tidur bukan hanya tentang berapa lama Anda tidur, tetapi juga tentang seberapa dalam dan nyenyak tidur Anda.
Tidur yang terganggu atau tidak berkualitas juga dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh Anda, yang dapat berdampak negatif pada kesehatan pencernaan Anda.