Akhirnya Usai Dikira Pro Israel, Felicya Angelista Minta Maaf dan Ini Katanya !
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Felicya Angelista, seorang selebriti terkenal di Indonesia, mendapati dirinya terjebak dalam pusaran kontroversi setelah unggahan video di akun Instagramnya menimbulkan persepsi yang salah.
Video yang menunjukkan kehancuran dan penderitaan akibat konflik antara Israel dan Palestina dianggap oleh sebagian netizen sebagai bentuk dukungan pro-Israel.
Video tersebut, yang seharusnya menjadi ungkapan keprihatinan Felicya terhadap penderitaan kedua belah pihak, justru disalahartikan oleh sebagian pengguna media sosial.
Warganet menyoroti bahwa beberapa cuplikan video dalam unggahan tersebut memperlihatkan kondisi kehancuran di Gaza dan Israel, termasuk gambaran tragis dari korban, terutama anak-anak yang menjadi korban konflik.
BACA JUGA:Penyanyi Senior Muchsin Alatas Meninggal! Titiek Sandhora Langsung Beri Klarifikasi, ini Katanya !
Menanggapi tudingan dan kekhawatiran yang timbul dari video tersebut, Felicya Angelista kemudian merilis permintaan maaf melalui unggahan video baru di akun Instagramnya pada Rabu, 8 November.
Dalam video tersebut, dia dengan rendah hati memohon maaf kepada semua pihak yang mungkin merasa tersinggung atau terpukul oleh konten yang dia unggah.
"Saya Felicya Angelista, saya memohon maaf yang sedalam-dalamnya kepada semua orang atas video yang saya upload di media sosial saya," ungkap Felicya dengan suara penuh penyesalan.
"Saya akui bahwa telah terjadi kesalahan pada saat pengeditan video, sehingga ada perkataan dan pemilihan footage video yang membuat mispersepsi pada video tersebut," tambahnya.
BACA JUGA:Tangga Lagu, 5 Musik Indonesia Terpopuler di Periode November 2023 ini, Mari Kita Lihat !
Felicya juga menegaskan bahwa dukungannya adalah untuk kemerdekaan Palestina.
Ia mengungkapkan rasa empatinya terhadap penderitaan yang dialami oleh rakyat Palestina, terutama di Gaza, dan berharap agar kedamaian segera terwujud di wilayah tersebut.
"Saya berempati dan merasa sedih yang mendalam atas penderitaan yang dialami para korban, terutama di Gaza, Palestina," ujarnya dengan suara lirih.