Pesona Taman Khatulistiwa Pontianak dan Sejarah Pemerintah Kolonial Belanda, Jejak Titik Nol di Bumi Equator!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE, Pontianak, 24 November 2023 - Kota Pontianak, yang dikenal sebagai "kota khatulistiwa," menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan melalui destinasi uniknya, yaitu Taman Khatulistiwa Pontianak.
Sebuah perpaduan antara taman edukatif dan keindahan alam, tempat ini memikat hati para pengunjung dengan informasi mendalam seputar khatulistiwa dan garis imajiner yang membagi bumi menjadi dua belahan.
Menelusuri Sejarah Tugu Khatulistiwa
Sejarah Tugu Khatulistiwa, yang dimulai pada tahun 1928, mencerminkan keinginan pemerintah kolonial Belanda untuk memahami fenomena astronomi yang terkait dengan garis khatulistiwa.
Awalnya berdiri di tepi Sungai Kapuas, tugu ini kemudian dipindahkan ke lokasi strategis di Jalan Tanjungpura.
Dibangun sebagai simbol letaknya di tengah garis khatulistiwa, Tugu Khatulistiwa menjadi monumen ikonik yang menandai titik pembatas antara dua belahan bumi, utara dan selatan.
Dari 14 negara yang dilalui garis khatulistiwa, Pontianak menjadi satu-satunya kota yang tepat berada di atasnya.
Di dalam kompleks Taman Khatulistiwa, terdapat dua monumen yang memukau sebagai penanda garis lintang nol derajat.
Tugu asli, dengan tinggi 10 meter dan diameter 3 meter, memiliki papan bertuliskan "Khatulistiwa" dan "Equator," dikelilingi oleh empat patung gajah yang menghadap ke empat penjuru mata angin.
Sementara itu, tugu duplikat yang terlihat di bagian luar memiliki ukuran lima kali lebih besar.
Dengan tiang kayu belian setinggi dua pilar bagian belakang, tugu ini memamerkan simbol lingkaran datar bertuliskan "evenaar," yang merupakan kata Belanda untuk khatulistiwa.