Wall Street Ditutup Bervariasi, Dow Jones Naik, S&P 500 dan Nasdaq Turun

Wall Street Ditutup Bervariasi, Dow Jones Naik, S&P 500 dan Nasdaq Turun

Bursa Saham AS Rekor Penutupan Tertinggi Didorong oleh Kinerja Unggul Saham Nvidia-Foto:google/net-

Wall Street Ditutup Bervariasi, Dow Jones Naik, S&P 500 dan Nasdaq Turun

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada Jumat (26/1/2024), Wall Street mengalami penutupan yang bervariasi dengan Dow Jones mengalami kenaikan sebesar 0,16%, mencapai 38.109,43, sementara S&P 500 turun 0,07% ke level 4.890,97, dan Nasdaq juga mengalami penurunan sebesar 0,36% ke level 15.455,36.

Ini terjadi bersamaan dengan kejatuhan indeks S&P 500 dari rekor tertinggi selama 5 sesi beruntun.

Perekonomian AS menunjukkan pertumbuhan yang lebih cepat dari perkiraan pada kuartal IV/2023, didukung oleh kuatnya belanja konsumen. Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi sebesar 2,5% pada tahun 2023, melampaui ekspektasi.

Laporan juga mencatat bahwa tekanan inflasi pada kuartal IV/2023 mulai mereda, memberikan angin segar bagi pasar keuangan.

BACA JUGA:IHSG Ditutup Turun 0,69% Empat Bank Besar Parkir di Zona Merah

Laporan Departemen Perdagangan AS menyatakan bahwa indeks pengeluaran konsumsi pribadi, yang merupakan ukuran inflasi pilihan Federal Reserve, mengalami kenaikan moderat pada bulan Desember.

Ini menjaga kenaikan inflasi tahunan di bawah 3% selama tiga bulan berturut-turut, mendukung kemungkinan penurunan suku bunga tahun ini.

Menurut Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar Spartan Capital Securities di New York, pemantauan angka PDB kemarin memperkuat kemungkinan soft landing, yang mengindikasikan turunnya data ekonomi secara perlahan setelah sebelumnya mengalami lonjakan.

Namun, saham Intel mengalami penurunan tajam sebesar 11,9% ke level terendah dalam enam minggu.

BACA JUGA:Paylater BCA Raih Puncak Kesuksesan: Lebih dari 52,000 Nasabah dan Pencairan Rp400 Miliar dalam Waktu Singkat!

Hal ini terjadi setelah perusahaan memberikan perkiraan pendapatan yang meleset jauh dari perkiraan, karena mereka berusaha mengejar ketertinggalan dalam persaingan kecerdasan buatan (AI) dan menghadapi pasar PC yang lemah.

Pembuat peralatan manufaktur chip, KLA Corp, juga turun 6,6% menyusul perkiraan pendapatan kuartal ketiganya yang mengecewakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: