Nama Jembatan Ampera Palembang Dahulu! Bukan Amanat Penderitaan Rakyat Tapi ini Sejarahnya,Bermula Tahun 1965!
Nama Jembatan Ampera Palembang Dahulu! Bukan Amanat Penderitaan Rakyat Tapi ini Sejarahnya,Bermula Tahun 1965!-foto: google/net-
Nama Jembatan Ampera Palembang Dahulu! Bukan Amanat Penderitaan Rakyat Tapi ini Sejarahnya, Bermula Tahun 1965!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Jembatan Ampera, yang menjadi ikon kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perubahan politik dan dinamika masyarakat.
Sebuah fakta menarik yang mungkin tidak diketahui banyak orang adalah bahwa Jembatan Ampera sebelumnya dinamai Jembatan Soekarno atau Jembatan Bung Karno.
Sejarah ini berkembang pada tahun 1965, ketika jembatan ini diresmikan sebagai penghargaan kepada Presiden Republik Indonesia pertama, Soekarno.
Menurut sejarawan Djohan Hanafiah, Bung Karno secara pribadi berjuang untuk memenuhi keinginan warga Palembang memiliki sebuah jembatan yang menghubungkan Seberang Ulu dan Seberang Ilir di tengah Sungai Musi.
Peresmian pemakaian jembatan pada tahun 1965 juga mengukuhkan nama Bung Karno sebagai identitas resmi jembatan tersebut.
Pada waktu itu, Jembatan Soekarno adalah jembatan terpanjang di Asia Tenggara, sebuah prestasi yang mencerminkan komitmen Indonesia dalam pembangunan infrastruktur.
Namun, perubahan politik pada tahun 1966 mengubah takdir jembatan ini.
Gerakan anti-Soekarno yang kuat memicu pergantian nama menjadi Jembatan Ampera, yang merupakan singkatan dari Amanat Penderitaan Rakyat.
Pergolakan politik tersebut mencerminkan pergeseran dalam dinamika politik dan nilai-nilai yang dipegang oleh masyarakat pada saat itu.
Seiring berjalannya waktu, pada sekitar tahun 2002, muncul wacana untuk mengembalikan nama Bung Karno sebagai identitas Jembatan Ampera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: