Jangan Tau Liburan Saja! Kenali Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Ada Apa aja Ya!

Jangan Tau Liburan Saja! Kenali Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Ada Apa aja Ya!

Jangan Tau Liburan Saja! Kenali Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Ada Apa aja Ya!-foto: google/net-

Jangan Tau Liburan Saja! Kenali Sejarah Taman Wisata Alam Punti Kayu Palembang, Ada Apa aja Ya!

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu telah lama menjadi ikon pariwisata Palembang, Sumatera Selatan.

Kawasan ini bukan hanya sekadar tempat liburan yang menyenangkan, tetapi juga sebuah cerminan dari sejarah alam dan perjalanan panjangnya dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Dengan berbagai fasilitas yang menarik pengunjung, Punti Kayu tidak hanya menawarkan hiburan semata, tetapi juga memperkenalkan kekayaan alam dan sejarah yang memukau.

BACA JUGA:Terletak di Tengah Kota Palembang! Ada Monumen Perjuangan Rakyat Jadi Magnet bagi wisatawan, Bernilai Sejarah!

Sejarah Punti Kayu

Punti Kayu bukanlah sekedar nama, tetapi sebuah cermin dari masa lalu yang kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern Palembang.

Dalam bahasa Komering, suku yang turut memberi warna pada sejarah Sumatera Selatan, "Punti Kayu" berarti pohon pepaya.

Nama ini bukan sekadar asal-usul kata, tetapi juga menggambarkan bagaimana kawasan ini dahulu dikenal sebagai tempat di mana pepaya tumbuh dengan subur.

Ketika Belanda masih berkuasa, kawasan ini dikenal dengan nama Erpacht Punti Register 51.

BACA JUGA:Terletak di Tengah Kota Palembang! Ada Monumen Perjuangan Rakyat Jadi Magnet bagi wisatawan, Bernilai Sejarah!

Pada tanggal 13 Februari 1937, Punti Kayu ditetapkan sebagai hutan konservasi (Instandhouding Aangewezen Bosch).

Dengan luas 98 hektar, kawasan ini menjadi salah satu dari sedikit yang dijaga dengan ketat untuk menjaga keseimbangan alam.

Namun, seiring dengan perkembangan kota Palembang, pada tanggal 30 Juli 1937, bagian dari lahan ini diambil untuk pembangunan kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: