Bekal Menuju Surga: Kisah Isabella, Menggapai Cita-cita dengan Disiplin dan Pengertian

Bekal Menuju Surga: Kisah Isabella, Menggapai Cita-cita dengan Disiplin dan Pengertian

--

Melihat teman-temannya bermain, Isabella mencoba mengutarakan kekecewaannya kepada ayahnya, "Ayah, mengapa Mama tidak membiarkan Isabella bermain seperti teman-teman Isabella? Mereka bisa bermain tanpa dihentikan oleh orang tua mereka, mengapa Isabella selalu dilarang?"

BACA JUGA:Belajar dari Kegagalan: Mengembangkan Kepemimpinan (Eps 3 - Kisah Raja Muda dan Kawanan Domba)

 

"Nak, Mama bukan tidak mengizinkan Isabella bermain.

Tapi kamu harus menunaikan kewajibanmu untuk mengaji karena itu sangat penting. Isabella tidak akan selamanya menjadi anak kecil.

Kakek dan nenek kita sekarang tidak lagi bersama kita, dan kita juga akan mengalami hal yang sama saat kita tua nanti.

Jika kita tidak mempersiapkan bekal, kita tidak akan memiliki apa pun yang bisa kita bawa pulang," jawab ayahnya dengan bijak.

"Kemana kita akan pulang, Ayah?" tanya Isabella penasaran.

 

"Kita akan pulang ke surga. Kita akan pulang ke rumah yang abadi. Rumah kita di dunia bisa hancur, tapi rumah tempat kita akan pulang nanti tidak akan hancur.

Apa pun keahlian yang Isabella miliki, seperti melukis, matematika, atau bahasa, semua itu akan menjadi percuma jika Isabella tidak bisa melaksanakan sholat dan mengaji."

Ayahnya melanjutkan, "Mengaji akan membuat Isabella menjadi pintar, dan jika Isabella ingin masuk surga, mengaji bisa menjadi salah satu jembatannya.

Teman-temanmu memiliki keluarga yang berbeda dengan keluargamu.

Mereka pasti memiliki aturan yang berbeda pula. Jadi, Isabella tidak boleh membandingkan aturan orang tuamu dengan aturan orang tua mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: