Sejarah Jejak Kesultanan Palembang Darussalam di Banyuasin, Mari Eksplorasi Sejarah dan Warisan Budaya !

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kabupaten Banyuasin, sebuah daerah yang kaya akan sejarah dan keberagaman budaya, menjadi saksi bisu bagi jejak Kesultanan Palembang Darussalam.

Sebagai pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin, yang terbentuk berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002, Banyuasin memegang peranan penting dalam merangkai warisan sejarah kesultanan yang dahulu berjaya di Palembang.

Latar Belakang Sejarah Banyuasin

Banyuasin, yang bermakna "air masin" dalam Bahasa Melayu Palembang, mengambil nama dari Sungai Banyuasin yang melintasi wilayah kabupaten ini.

BACA JUGA:Dulmuluk, Ayo Mengenal Kesenian Tertua di Kota Palembang Sumatera Selatan, Ternyata Begini ! Lihat Yuks

Sungai ini juga melintasi Kabupaten Musi Banyuasin, dan istilah "Banyuasin" sendiri merupakan pinjaman dari bahasa Jawa, yaitu "banyu" yang berarti air, dan "asin" yang merujuk pada rasa masin air sungai, terutama di sekitar daerah pantai.

Suku Melayu, sebagai penduduk asli Banyuasin, memiliki peran sentral dalam membentuk identitas dan budaya daerah ini.

Mereka, sebagai kelompok manusia pertama yang menetap di Banyuasin, menerapkan falsafah hidup yang berakar dalam ajaran Islam dan berkomunikasi menggunakan bahasa Melayu.

Falsafah hidup yang berpusat pada musyawarah dan mufakat menjadi landasan kuat kehidupan masyarakat Banyuasin, dan semua ini terpatri dalam sejarah perkembangan daerah ini.

BACA JUGA:Wayang Kulit Palembang, Mari Mengenal Warisan Seni dan Budaya Melayu di Abad 19, Kaya Akan Sejarah !

Penelitian Jejak Kesultanan Palembang Darussalam

Namun, yang menarik perhatian dalam narasi sejarah Banyuasin adalah peran Kesultanan Palembang Darussalam.

Bagaimana jejaknya tertanam di tanah ini? Untuk menjawab pertanyaan ini, penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.

Metode ini memberikan pemahaman mendalam tentang jejak sejarah yang ditinggalkan oleh kesultanan tersebut.

Sumber: