Lantai 43 ke Paris! Inlah Kisah Anindya Bakrie & Perjuangan Dua Medali Emas di Olimpiade 2024

Lantai 43 ke Paris! Inlah Kisah Anindya Bakrie & Perjuangan Dua Medali Emas di Olimpiade 2024

Anindya Bakrie Curhat Keberhasilan Dua Medali Emas Olimpiade 2024 Bersama Dahlan Iskan pada Podcast Energi Disway di lantai 43 Equity Tower-foto: google-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Lantai 43 ke Paris! Inlah Kisah Anindya Bakrie & Perjuangan Dua Medali Emas di Olimpiade 2024

Di tengah keramaian dan euforia Olimpiade Paris 2024, Chef de Mission (CdM) kontingen Indonesia, Anindya Bakrie, berbagi pandangan dan pengalaman pribadinya tentang perjuangan mendapatkan dua medali emas dan satu medali perunggu.

Dalam wawancara mendalam bersama Dahlan Iskan pada Podcast Energi Disway di lantai 43 Equity Tower, Anindya memberikan wawasan mengenai tantangan yang dihadapinya dan strategi yang diterapkan untuk mencapai hasil yang membanggakan.

Anindya Bakrie, yang memegang posisi penting sebagai CdM, mengungkapkan bahwa perjuangan untuk meraih dua medali emas di Olimpiade Paris 2024 bukanlah hal yang mudah.

BACA JUGA:Senasib dengan Yolla Yuliana, Dua Pemain Voli Thailand Gabung Klub Liga Jepang Usai Gagal di Korea

BACA JUGA:SEA V League 2024: Indonesia Optimistis Pertahankan Gelar Juara di Tengah Ketatnya Persaingan

Menurutnya, prediksi awal mengenai peluang medali emas harus diperhatikan dengan cermat hingga akhir pertandingan.

Ia mengingatkan bahwa ekspektasi yang tinggi, baik dari media massa maupun media sosial, dapat mempengaruhi semangat atlet yang berjuang di ajang tersebut.

Oleh karena itu, dua minggu sebelum keberangkatan ke Paris, Anindya melakukan langkah-langkah strategis untuk menjaga semangat dan fokus atlet.

"Saya sudah memprediksi bahwa peluang kita untuk mendapatkan medali emas adalah pada tanggal 8 Agustus, sedangkan kompetisi mulai pada 26 Juli.

BACA JUGA:Klasemen SEA V League 2024: Megawati Bersinar, Indonesia Terpuruk di ASEAN

BACA JUGA:Drama Basket Olimpiade 2024: Tim Putri AS Rebut Emas Penentu Setelah Kalahkan Prancis

Dalam dua minggu tersebut, ada kemungkinan besar terjadi gejolak dari media dan sosial media yang dapat mempengaruhi mental atlet.

Oleh karena itu, saya keliling ke media-media sebelum keberangkatan untuk menurunkan ekspektasi dan meminta mereka untuk menjaga ekspektasi hingga akhir Olimpiade," ungkap Anindya dalam podcast tersebut.



Sebagai CdM, Anindya tidak hanya berperan sebagai pengatur tim, tetapi juga sebagai motivator yang harus menjaga semangat dan perasaan atlet.

Ia menggambarkan perannya sebagai semi-psikiater, yang harus memotivasi dan memastikan bahwa atlet tetap berfokus pada tujuan mereka.

BACA JUGA:Jadwal SEA V League 2024: Indonesia Vs Thailand, Megawati Bersua Lagi dengan Juara Liga Voli Korea

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: