Bekasi Lumpuh Diterjang Banjir! 8 Kecamatan Terendam, Simak Kondisi Terkini

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE – Sejumlah titik di Kota Bekasi, Jawa Barat, lumpuh akibat banjir besar yang melanda sejak Selasa (4/3). 

Banjir yang terjadi secara tiba-tiba ini mengakibatkan berbagai aktivitas terganggu, mulai dari lalu lintas hingga kegiatan pemerintahan dan perdagangan. 

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengungkapkan bahwa 8 dari 12 kecamatan terdampak banjir, dengan ketinggian air yang mencapai 3 meter di beberapa lokasi.

“Hari ini Kota Bekasi lumpuh, sampai di jalan utama, termasuk kantor pemerintahan.

Limpasannya luar biasa,” ujar Tri dalam konferensi pers di Balai Kota Bekasi. 

BACA JUGA:Infinix Note 40: Pilihan Terbaik di Kelasnya atau Masih Ada Kekurangan? Simak Ulasannya!

BACA JUGA:Hasil Sidang Isbat 2025: 1 Ramadan 1446 H Jatuh pada 1 Maret!

Ia menambahkan bahwa situasi ini merupakan salah satu banjir terparah yang pernah terjadi di Bekasi dalam beberapa tahun terakhir.

Penyebab Banjir: Hujan Deras dan Kiriman Air dari Bogor

Banjir yang terjadi di Kota Bekasi dipicu oleh hujan deras yang mengguyur sejak Senin malam hingga Selasa pagi, serta luapan air kiriman dari Bogor.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menjelaskan bahwa hujan dengan intensitas tinggi telah menyebabkan peningkatan debit air di sungai-sungai yang melintasi Bekasi, termasuk Sungai Bekasi dan Sungai Cikeas.

“Selain curah hujan yang tinggi di Bekasi sendiri, banjir ini juga diperparah dengan kiriman air dari kawasan hulu, yaitu Bogor dan sekitarnya.

Akibatnya, beberapa wilayah yang biasanya tidak terdampak banjir kali ini ikut tergenang,” ujar Suharyanto.

BACA JUGA:Mentan Amran Gelar Operasi Pasar Pangan Murah di 4.500 Gerai Kantor Pos

BACA JUGA:Kadin Jabar Siap Kawal Dunia Usaha dari Gangguan Ormas, Dukung Operasi Jabar Manunggal

Dampak Banjir: Rumah, Fasilitas Umum, dan Pusat Perbelanjaan Terendam

Banjir yang melanda Bekasi tidak hanya mengganggu lalu lintas, tetapi juga merendam ribuan rumah warga.

BNPB mencatat lebih dari 10.000 kepala keluarga terdampak langsung oleh bencana ini. 

Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman, seperti gedung sekolah, masjid, dan kantor pemerintahan yang disulap menjadi tempat penampungan sementara.

Selain permukiman, fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah, dan pusat perbelanjaan juga terkena dampaknya. 

BACA JUGA:Stepping Stone Besar untuk Lorong Samping Rumah yang Lebih Menarik dan Estetik

Sumber: