Titiek Puspa Tutup Usia: Kepergian di Malam Jumat yang Sarat Makna dan Warisan Abadi dalam Musik Indonesia

Titiek Puspa Tutup Usia: Kepergian di Malam Jumat yang Sarat Makna dan Warisan Abadi dalam Musik Indonesia

Titiek Puspa Tutup Usia: Kepergian di Malam Jumat yang Sarat Makna dan Warisan Abadi dalam Musik Indonesia-google : dok net-

Karier musik Titiek Puspa dimulai dari kontes Bintang Radio di Semarang pada tahun 1954, di mana ia meraih juara di tingkat Jawa Tengah.

Sejak itu, namanya mulai diperhitungkan di panggung musik nasional.

Tak hanya sebagai penyanyi, ia juga dikenal sebagai pencipta lagu dan penggagas pertunjukan operet yang menjadi favorit pada masanya, seperti Bawang Merah Bawang Putih, Ketupat Lebaran, dan Ronce-ronce.

Lagu-lagu ciptaannya seperti Di Sudut Peta, Apanya Dong, dan Jatuh Cinta masih dikenang dan dinyanyikan hingga kini.

BACA JUGA:Mengejutkan! Sebelum Mualaf, Steven Wongso Sudah Praktik Islam Sejak Lama!

BACA JUGA:Momen Haru: Steven Wongso Resmi Mualaf Dibimbing Ustaz Felix Siauw!

Suara khasnya, lirik yang puitis, serta kepiawaiannya dalam menyampaikan pesan melalui musik membuatnya menjadi salah satu diva sejati Indonesia.

Tak heran jika ia mendapatkan berbagai penghargaan sepanjang kariernya, termasuk BaSF Award ke-10 pada tahun 1994 atas dedikasinya dalam dunia musik, serta masuk dalam daftar 25 Artis Terbesar Sepanjang Masa versi Rolling Stone Indonesia tahun 2008.

Warisan Abadi

Titiek Puspa bukan hanya musisi, ia adalah simbol perjuangan perempuan dalam dunia hiburan yang sering didominasi oleh laki-laki.

Ia adalah contoh bahwa bakat, kerja keras, dan ketulusan hati bisa mengangkat seseorang menjadi ikon lintas generasi.

BACA JUGA:Waduh! Willie Salim dan Aksi Sosialnya: Dari Borong Dagangan UMKM hingga Insiden Rendang!

BACA JUGA:​Semakin Panas! Willie Salim Minta Maaf: Klarifikasi dan Fakta di Balik Hilangnya 200 Kg Rendang!

Kini, meskipun raga telah tiada, karya-karya dan pengaruh Titiek Puspa akan terus hidup di hati masyarakat Indonesia. Kepergiannya di malam Jumat semakin memperkuat kesan bahwa beliau pulang dalam damai dan kemuliaan.

Selamat jalan, Eyang Titiek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: