BRI Peduli UMKM: Sertifikasi Halal Gratis Angkat Daya Saing Pelaku Usaha Lokal

Teknologi tersebut diintegrasikan ke aplikasi BRImo, sehingga notifikasi perpanjangan muncul otomatis bersamaan dengan laporan mutasi transaksi bisnis.

“Kami ingin memastikan sertifikasi bukan program satu kali, melainkan budaya mutu yang berkelanjutan,” kata Hendy.

BRI juga menggandeng pesantren kewirausahaan di Cirebon, Jombang, dan Gowa untuk menyiapkan mentor auditor halal komunitas.

Model pelatihan “train the trainer” ini diharapkan menekan biaya audit lanjutan sampai 40 persen, sehingga UMKM desa tetap terjangkau.

Ekonom halal dari Universitas Indonesia, Dr. Ratna Indrasari, menilai inisiatif perbankan krusial untuk mengejar target 10 juta produk tersertifikasi.

BACA JUGA:BRI Rayakan Keberuntungan Nasabah: 10 Pemenang BMW & Hyundai Resmi Boyong Hadiah BRImo FSTVL 2024

BACA JUGA:BRI Menanam–Grow & Green di Pulau Kapoposang: Sinergi Masyarakat & Perbankan Lestarikan Surga Bawah Laut

“Insentif pembiayaan dan pendampingan mengisi celah yang tidak bisa dipenuhi APBN semata,” ujarnya dalam diskusi daring bertema Halal Economy 2025.

Dengan rentang dua dekade pengalaman memberdayakan sektor mikro, BRI percaya sertifikasi halal akan menjadi pengungkit daya saing UMKM dalam dan luar negeri.

“Kami tidak ingin pelaku usaha sekadar bertahan di tengah tantangan ekonomi global. Mereka harus naik kelas dan menjadi duta produk halal Indonesia,” tutup Hendy, optimistis.

Melalui BRI Peduli, harapan itu bukan lagi wacana. Di tangan para UMKM yang kini memegang sertifikat halal, cita rasa lokal siap melanglang ke pasar dunia—membawa serta cerita keberlanjutan dan inklusi finansial sebagai nilai tambah.

Sumber: