Bangun Penjualan Lebih Cerdas! 5 Tool dan Tips Pipeline Automation untuk Usaha Rintisan

BACA JUGA:Pertama di Indonesia, BRI Terbitkan Social Bond Senilai Rp5 Triliun, Dukung Pembiayaan Inklusif Berkelanjutan

Seiring bertambahnya jumlah prospek, cara ini menjadi tidak efisien dan rawan kesalahan.

Akibatnya, peluang bisa terlewat, respons lambat, dan pengalaman pelanggan jadi kurang optimal.

Tantangan ini semakin terasa ketika tim penjualan masih kecil dan memiliki peran ganda. 

Ketika satu orang harus menangani prospek, menjawab pertanyaan, serta menyusun laporan, risiko kehilangan momentum dalam deal makin besar.

Tanpa sistem otomatis, skala pertumbuhan yang diharapkan startup akan sulit dicapai secara konsisten.

BACA JUGA: Program Loyalty Poin Cashier 2025, BRI Bagikan Hadiah Mobil Listrik hingga Jam Tangan Pintar bagi Merchant

BACA JUGA:UMKM Rempah Lokal Makin Mendunia, Labuna Bukukan Prestasi Bersama BRI

Salah satu solusi awal yang efektif adalah menggunakan chatbot untuk menjaga komunikasi aktif sekalipun dengan sumber daya yang terbatas.

Manfaat pipeline automation bagi efisiensi dan pertumbuhan
Pipeline automation dapat membantu usaha rintisan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jernih tentang proses penjualan mereka.

Dengan insight seperti konversi di tiap tahap, durasi rata-rata deal, atau bottleneck yang sering terjadi, strategi penjualan bisa diperbaiki secara terus-menerus tanpa menunggu laporan manual dari tim.

Dengan pipeline automation, tim penjualan bisa:

Menghemat waktu dengan otomatisasi tugas-tugas berulang seperti pengiriman email atau update status prospek.

BACA JUGA:Kolaborasi BRI dan Pemerintah Antar Wiwin Sukses Besarkan Usaha Catering Lokal

BACA JUGA:Kelas Dunia! BRI Raih Predikat Perusahaan Publik Terbesar di Indonesia Versi Forbes Global 2000 Tahun 2025

Sumber: