Investasi Masa Depan! Vaksinasi HPV bagi Kesehatan Siswi SD di Kabupaten Jepara

Investasi Masa Depan! Vaksinasi HPV bagi Kesehatan Siswi SD di Kabupaten Jepara

Vaksinasi HPV bagi Kesehatan-foto: dok-

Investasi Masa Depan! Vaksinasi HPV bagi Kesehatan Siswi SD di Kabupaten Jepara

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Di tengah semarak persiapan awal tahun ajaran baru, sebuah inisiatif kesehatan yang amat penting tengah bersiap untuk melindungi masa depan para siswi Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten Jepara.

Pada bulan September mendatang, ratusan siswi kelas V dan VI akan menerima vaksinasi HPV (Human Papillomavirus Vaccine) sebagai langkah preventif dalam melawan kanker serviks, penyakit yang bisa saja mengintai mereka di kemudian hari.

Vaksinasi HPV telah dikenal luas sebagai salah satu cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks, suatu penyakit yang dapat mempengaruhi perempuan pada usia yang lebih tua.

Namun, inisiatif baru ini membawa pencegahan lebih awal, khususnya pada tahap perkembangan anak-anak.

BACA JUGA:Penyebaran Penyakit Tipes! Dari Daerah Endemis Hingga Ancaman

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara, Mudrikatun, menegaskan pentingnya vaksinasi ini dalam menjaga kesehatan generasi muda.

"Dengan memberikan vaksinasi HPV kepada siswi SD pada tahap awal perkembangan, kita memberikan perlindungan yang lebih kuat terhadap risiko kanker serviks di masa depan," kata Mudrikatun dengan tegas.

"Upaya ini merupakan bentuk investasi dalam kesehatan dan masa depan anak-anak kita."

Inisiatif vaksinasi ini akan menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), sebuah program yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi dalam vaksinasi di kalangan siswa SD.

Sasaran vaksinasi HPV melibatkan siswi kelas V dan VI, dengan total lebih dari 19.000 anak.

BACA JUGA:Perbandingan Penanganan Tradisional dan Medis Penyakit Tipes, Membongkar Fakta dan Keuntungan

Kegiatan ini juga merupakan kolaborasi antara sekolah dan pusat kesehatan setempat, yang telah melaksanakan pelatihan koordinator imunisasi serta menghadapi re-akreditasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: