Munchausen Syndrome Vs Gangguan Kesehatan Psikosomatik: Yuk Cari Tahu Penyebab, Gejala dan Perbedaannya Apa?
Perbandingan antara Munchausen Syndrome dan gangguan kesehatan psikosomatik memberikan wawasan yang lebih baik tentang perbedaan mendasar antara keduanya.-Foto: google/net-
Munchausen Syndrome Vs Gangguan Kesehatan Psikosomatik: Yuk Cari Tahu Penyebab, Gejala dan Perbedaannya Apa?
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Munchausen Syndrome dan gangguan kesehatan psikosomatik adalah dua kondisi medis yang melibatkan interaksi kompleks antara faktor psikologis dan fisik.
Meskipun keduanya dapat menyebabkan gejala fisik, motivasi dan akar penyebab dari kedua kondisi ini sangat berbeda.
Perbandingan antara Munchausen Syndrome dan gangguan kesehatan psikosomatik memberikan wawasan yang lebih baik tentang perbedaan mendasar antara keduanya.
- Munchausen Syndrome
Munchausen Syndrome adalah kondisi psikologis di mana individu dengan sengaja berpura-pura sakit atau menciptakan gejala penyakit pada dirinya sendiri.
Motivasi utama di balik perilaku ini adalah untuk mendapatkan perhatian, simpati, dan perawatan medis.
Orang yang mengalami Munchausen Syndrome sering merasa puas dan valid ketika mendapatkan perhatian dari dokter, tenaga medis, atau keluarga mereka.
Meskipun gejala yang mereka ciptakan seringkali tidak berdasar pada masalah fisik yang nyata, mereka menginvestasikan waktu dan upaya untuk menjaga ilusi penyakit mereka.
Dalam Munchausen Syndrome, elemen psikologis sangat dominan. Individu merasa membutuhkan perhatian dan validasi dari orang lain, dan mereka menggunakan gejala palsu untuk mencapai tujuan ini.
BACA JUGA:Kunyit Putih: Selain Jadi Bumbu Dapur, Tersimpan 9 Manfaat bagi Kesehatan! Yuk, Cek Selengkapnya
Ini adalah bentuk manipulasi yang cenderung berulang, dengan mereka terus-menerus menciptakan situasi di mana mereka menjadi pusat perhatian.
Gangguan kesehatan psikosomatik melibatkan gejala fisik yang timbul atau diperburuk oleh faktor psikologis, seperti stres atau kecemasan.
Namun, dalam kasus ini, individu tidak sengaja menciptakan gejala palsu atau tidak memiliki motivasi untuk mendapatkan perhatian.
Sebaliknya, gejala fisik yang dialami nyata, meskipun faktor psikologis memainkan peran dalam memperburuk kondisi tersebut.
Dalam gangguan kesehatan psikosomatik, gejala fisik mungkin hasil dari reaksi tubuh terhadap tekanan emosional atau pikiran tertentu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: