Cerebral Palsy: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan pada Anak, Simak Lengkapnya

Cerebral Palsy: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan pada Anak, Simak Lengkapnya

Cerebral Palsy: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan pada Anak-Foto: google/net-

Cerebral Palsy: Gejala, Penyebab, dan Langkah Pencegahan pada Anak, Simak Lengkapnya

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Cerebral Palsy (CP) adalah kelompok gangguan neurologis yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam mengontrol gerakan tubuh, tonus otot, dan postur.

Gangguan ini terjadi akibat kerusakan pada bagian otak yang mengendalikan gerakan dan koordinasi.

Meskipun ada kemajuan dalam pemahaman tentang CP, penyebab dan pengobatannya masih menjadi tantangan besar dalam bidang kedokteran.

Dalam artikel ini, kita akan membahas gejala, penyebab, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil terkait CP.

BACA JUGA:Tak Hanya Enak & Lezat, Apa Saja Manfaat Talas Selain Atasi Risiko Kanker? Cek 7 Khasiat Lain, Wajib Kamu Tahu

Gejala Cerebral Palsy:

Gejala CP sangat bervariasi tergantung pada tingkat dan lokasi kerusakan otak.

Beberapa gejala umum yang terkait dengan CP termasuk masalah dalam gerakan dan koordinasi, kesulitan berbicara dan makan, keterlambatan perkembangan, serta masalah lain seperti kejang dan masalah sensorik.

Gejala tersebut dapat meliputi otot kaku, gerakan yang tidak terkontrol, kesulitan berjalan, kesulitan mengendalikan otot wajah dan mulut untuk berbicara dan makan, serta gangguan pada kemampuan belajar dan intelektual.

BACA JUGA:Apa Itu ADHD? Muncul pada Anak Menyebabkan Gangguan, Cek Cara Memahami, Mendeteksi, dan Mengatasinya

Penyebab Cerebral Palsy:

Cerebral Palsy disebabkan oleh kerusakan pada otak yang terjadi sebelum atau selama kelahiran, atau pada awal masa kanak-kanak.

Kerusakan ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi saat hamil, trauma lahir, kekurangan oksigen yang signifikan, atau gangguan perkembangan otak.

Meskipun beberapa kasus CP masih memiliki penyebab yang tidak jelas, perkembangan ilmu kedokteran telah membantu mengidentifikasi faktor risiko tertentu, seperti paparan infeksi atau virus selama kehamilan, serta kondisi kesehatan ibu yang tidak terkontrol.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: