Kerja Keras Berdampak Buruk pada Kesehatan Jantung? Kok Bisa!

 Kerja Keras Berdampak Buruk pada Kesehatan Jantung? Kok Bisa!

Kesehatan Jantung Itu Penting!-Foto:google/net-

 Kerja Keras Berdampak Buruk pada Kesehatan Jantung? Kok Bisa!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal American Heart Association yang ditinjau oleh rekan sejawatnya, Circulation: Cardiovascular Quality and Outcomes, telah mengungkapkan dampak negatif tekanan kerja terhadap kesehatan jantung dan risiko obesitas, terutama pada pria.

Penelitian ini mencatat bahwa pria yang mengalami tekanan kerja tinggi dan stres di tempat kerja memiliki risiko dua kali lipat terkena penyakit jantung.

 

Penulis utama studi ini, Mathilde Lavigne-Robichaud, seorang kandidat doktor di CHU de Quebec, Pusat Penelitian Universitas Laval di Quebec, Kanada, menjelaskan pentingnya memahami hubungan antara tekanan kerja dan kesehatan kardiovaskular.

"Mengingat banyaknya waktu yang dihabiskan orang di tempat kerja, memahami hubungan antara penyebab stres kerja dan kesehatan kardiovaskular sangat penting bagi kesehatan masyarakat dan kesejahteraan tenaga kerja," ujar Lavigne-Robichaud.

BACA JUGA:Mengapa Beberapa Pria Merasa Takut dan Insecure Pada Perempuan Mandiri? Ini Alasannya!

"Studi kami menyoroti kebutuhan mendesak untuk secara proaktif mengatasi kondisi kerja yang penuh tekanan, untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat yang menguntungkan karyawan dan pemberi kerja."

 

Hasil penelitian ini menambahkan bukti pada temuan sebelumnya yang telah menunjukkan bahwa ketegangan pekerjaan dan ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan kompensasi yang diterima dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Namun, penelitian ini membawa pemahaman lebih lanjut tentang dampak gabungan tekanan kerja dan stres terhadap kesehatan jantung pria.

 

Menurut data terbaru yang diungkapkan, laki-laki yang mengalami stres di tempat kerja atau mengalami ketidakseimbangan antara tuntutan pekerjaan dan gaji mereka memiliki peningkatan risiko penyakit jantung sebesar 49 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami masalah tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: