Bursa Karbon Mulai Beroperasi, Sentimen Positif untuk Perdagangan IHSG Minggu Ini

Bursa Karbon Mulai Beroperasi, Sentimen Positif untuk Perdagangan IHSG Minggu Ini

Saham IHSG-Foto:google/net-

Pertama, adalah Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur China, yang menunjukkan tanda-tanda peningkatan di sektor manufaktur China.

Ini terjadi seiring dengan stimulus ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah China untuk mengatasi dampak dari skandal properti Evergrande yang mempengaruhi ekonomi negara tersebut.

 

Faktor kedua adalah harga komoditas, terutama minyak mentah. Harga minyak mentah berpotensi mencapai level US$100 per barrel setelah berhasil bertahan di atas level US$90 per barrel.

Hal ini terkait dengan larangan sementara oleh Rusia terhadap ekspor bensin dan solar ke negara-negara di luar bekas Uni Soviet. Perubahan harga komoditas ini akan memiliki dampak signifikan pada pasar global, termasuk IHSG.

BACA JUGA:Investasi Online Menjadi Fenomena Global yang Menarik Saat Ini, 10 Tips Hindari Penipuan 2023, Anda Wajib Tau!

Sementara itu, pada penutupan minggu sebelumnya, IHSG berhasil menguat dan mencapai level 7.016,84, dengan kenaikan sebesar 0,49 persen atau 34 poin.

Kinerja positif ini didorong oleh dua sektor utama, yaitu IDX Non Cyclic (sektor konsumer primer) yang naik 1,48 persen, dan IDX Infrastructure yang naik 1,31 persen.

Namun, masih terdapat sektor-sektor yang melemah, dengan IDX Techno (sektor teknologi) turun 1,70 persen, dan IDX Cyclic (sektor konsumer non primer) yang turun 1,47 persen.

 

Selain faktor-faktor di atas, tiga sentimen penting memengaruhi IHSG minggu lalu. Pertama, Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) memutuskan untuk menahan suku bunga acuan, sesuai dengan ekspektasi pasar. Kedua, Bank Indonesia (BI) juga mempertahankan suku bunga acuan untuk mengendalikan inflasi.

BACA JUGA:Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Diprediksi Akan Naik pada Akhir Tahun 2023

Terakhir, peningkatan alokasi anggaran untuk infrastruktur dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024, yang meningkat menjadi Rp422,7 triliun, memberikan sinyal positif untuk sektor infrastruktur di Indonesia.

 

Dengan peluncuran Bursa Karbon yang diantisipasi besok dan faktor-faktor lain yang memengaruhi pasar, minggu ini diharapkan akan menjadi periode yang menarik dan dinamis bagi para pelaku pasar saham di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: