Pemerintah Diminta Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok, Produk Apakah Itu?

Pemerintah Diminta Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok, Produk Apakah Itu?

Merokok Secara Aktif Mempengaruhi Kesehatan-Foto:google/net-

Produk tembakau alternatif yang dimaksud oleh Dimas mencakup rokok elektrik atau vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

BACA JUGA:Maniak Kopi, Wajib Tahu! Memilih Biji Kopi Berkualitas, Jenis Kopi, & Faktor-Faktor Mempengaruhi Kualitasnya

Kajian ilmiah dari Public Health England pada tahun 2018 menunjukkan bahwa produk-produk ini memiliki risiko 90-95 persen lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

 

Adapun di Inggris, pemanfaatan produk tembakau alternatif telah berhasil mengurangi jumlah perokok menjadi 13,3 persen atau sekitar 6,6 juta jiwa pada tahun 2021, dibandingkan dengan 14 persen pada tahun 2020.

Ini adalah bukti nyata bahwa pendekatan ini dapat berhasil dalam menekan prevalensi merokok.

 

Selain itu, pada tahun 2022, prevalensi merokok di Swedia turun menjadi sekitar 5,6 persen dari total populasi.

Saat ini, Swedia bahkan menjadi negara dengan tingkat prevalensi merokok paling rendah di Uni Eropa, bahkan salah satu yang terendah di dunia.

BACA JUGA:Ingin Menjadi Content Creator di TikTok? Ini Rahasia Sukses Meningkatkan Pengikut TikTok dengan Cepat!

Ketua Asosiasi Konsumen Vape Indonesia (Akvindo), Paido Siahaan, juga menggarisbawahi pentingnya memberikan edukasi yang akurat kepada masyarakat, khususnya perokok dewasa, tentang produk tembakau alternatif.

Menurutnya, edukasi ini juga bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan produk tersebut, terutama pada non-perokok, remaja, anak-anak di bawah umur, dan ibu hamil.

 

Pemerintah dan pemangku kepentingan terkait diharapkan dapat bekerja sama untuk memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai manfaat dan risiko produk tembakau alternatif, sehingga perokok dewasa memiliki pilihan yang lebih baik untuk menjaga kesehatan mereka.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: