Pemerintah Diminta Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok, Produk Apakah Itu?

Pemerintah Diminta Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok, Produk Apakah Itu?

Merokok Secara Aktif Mempengaruhi Kesehatan-Foto:google/net-

Pemerintah Diminta Manfaatkan Produk Tembakau Alternatif untuk Tekan Prevalensi Merokok, Produk Apakah Itu?

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pemerintah Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menekan angka prevalensi merokok yang terus bertambah dengan memanfaatkan penggunaan produk tembakau alternatif.

Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah dalam mengatasi masalah ini menjadi perhatian serius, terutama dengan meningkatnya jumlah perokok dewasa dalam sepuluh tahun terakhir.

 

Menurut Ketua Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (Masindo), Dimas Syailendra, hasil Global Adult Tobacco Survey (GATS) 2021 menunjukkan bahwa jumlah perokok dewasa di Indonesia terus meningkat.

Data tersebut mengungkapkan penambahan sebanyak 8,8 juta orang perokok dewasa dalam satu dekade, meningkat dari 60,3 juta pada tahun 2011 menjadi 69,1 juta pada tahun 2021.

BACA JUGA:Ingin Punya Pacar Setia & Bahagia? Ini Caranya! Kenali Tanda-Tanda Seseorang Cocok untuk Anda! Cekidot

"Perlu upaya pencegahan yang mengedepankan prinsip kesadaran risiko melalui pendekatan pengurangan bahaya tembakau supaya lebih efektif dalam menekan prevalensi perokok," ujar Dimas Syailendra dalam siaran pers yang dikeluarkan pada Senin (25/9/2023).

 

Dimas menegaskan bahwa salah satu cara yang efektif adalah dengan menggiatkan kampanye berhenti merokok, namun juga dengan memaksimalkan penggunaan produk tembakau alternatif yang telah terbukti secara kajian ilmiah memiliki risiko yang lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

 

Ia menunjukkan bahwa Indonesia dapat memetik pelajaran dari beberapa negara maju seperti Inggris, Jepang, dan Swedia yang telah berhasil memaksimalkan produk tembakau alternatif untuk membantu perokok beralih dari kebiasaannya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: