Sejarah dan Asal Usul Nama Desa Petaling Banyuasin, Sejak 1920 Sampai saat ini !

Mereka memutuskan untuk membangun jalan dari Pangkalan Balai ke Pengumbuk yang melalui hutan di Suruh Pulang.

Hal ini mengakibatkan seluruh penduduk yang tinggal di sekitar jalan tersebut diinstruksikan untuk pulang ke rumah masing-masing.

BACA JUGA:Warisan Tradisi Adat Budaya yang Tetap Ada Saat ini di Kota Pangkalan Balai Banyuasin, Sejarah dan Perjuangan

Saat itu, Desa Petaling masih belum menjadi dusun atau desa, melainkan sebuah kampung.

Pada tahun 1908 itulah, ketika penduduk yang terdampak oleh pembangunan jalan dipulangkan ke rumah masing-masing, jumlah penduduk di wilayah ini mencapai lebih dari 300 orang.

Inilah awal mula Desa Petaling menjadi dusun yang lebih terstruktur.

Meskipun begitu, belum ada pemerintahan yang benar-benar terorganisir hingga tahun 1920.

BACA JUGA:Warisan Tradisi Adat Budaya yang Tetap Ada Saat ini di Kota Pangkalan Balai Banyuasin, Sejarah dan Perjuangan

Baru pada tahun tersebut, sebuah pemerintahan lokal mulai berdiri, dengan kepala desa pertama bernama Muhammad Rasip.

Selanjutnya, seorang tokoh agama bernama Abdurrahman juga menjadi tokoh penting sebagai Khotib pertama di Desa Petaling.

Perubahan besar lainnya yang terjadi pada masa ini adalah perubahan nama dari Regan Panjang menjadi Petaling.

Nama Petaling dipilih karena di sekitar desa ini tumbuh banyak jenis kayu yang disebut Petaling.

BACA JUGA:Warisan Tradisi Adat Budaya yang Tetap Ada Saat ini di Kota Pangkalan Balai Banyuasin, Sejarah dan Perjuangan

Dengan demikian, nama Petaling tidak hanya mencerminkan asal usul geografis desa, tetapi juga berasal dari kekayaan alamnya.

Sejak saat itu, Desa Petaling terus berkembang dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari Kabupaten Banyuasin.

Sumber: