Kabar Gembira! Wall Street Ditutup Hijau Berkat Pernyataan Pejabat The Fed

Kabar Gembira! Wall Street Ditutup Hijau Berkat Pernyataan Pejabat The Fed

Bursa Saham AS Rekor Penutupan Tertinggi Didorong oleh Kinerja Unggul Saham Nvidia-Foto:google/net-

Selain itu, saham-saham perusahaan pertahanan juga menguat, dengan Northrop Grumman Corp mengalami kenaikan terbesar sejak Maret 2020, sementara Lockheed Martin Corp mengalami kenaikan sebesar 8,9 persen.

Namun, tidak semua sektor saham mengalami kenaikan. Saham-saham American Airlines Group Inc. dan Delta Air Lines Inc. turun lebih dari 4 persen.

Di sisi lain, saham-saham perusahaan Israel seperti Teva Pharmaceutical Industries Ltd. dan Check Point Software Technologies Ltd. mengalami penurunan dalam perdagangan di AS.

BACA JUGA:Astagfirullah Laptop Acer Aspire 3 Slim Bener-bener Bikin Kesel ! Body Yang Sangat Menarik Jadi Pengen Punya!

Meskipun bank sentral Israel meluncurkan program dukungan senilai US$45 miliar, mata uang shekel Israel tetap merosot.

Kepala Investasi Amerika UBS Global Wealth Management, Solita Marcelli, menganggap bahwa konflik terbaru di Timur Tengah terjadi saat kekhawatiran geopolitik sedang berlangsung, dan pasar juga menghadapi periode pertumbuhan ekonomi global yang melambat.

Dalam konteks ini, Marcelli merekomendasikan para investor untuk memilih fixed income daripada saham.

menekankan pentingnya mempertimbangkan investasi dalam obligasi berkualitas tinggi dengan rentang jatuh tempo 5-10 tahun, dengan harapan penurunan inflasi yang lebih lanjut dan pertumbuhan global yang lebih lambat.

BACA JUGA:Wow! Ini dia Pembagian Dividen Interim 2023 Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Pasar Modal Indonesia?

Risiko berikutnya yang bisa memengaruhi saham-saham AS adalah kendala dalam kebijakan fiskal, terutama ketika The Fed masih berjuang melawan inflasi yang tinggi.

Michael Wilson dari Morgan Stanley, salah satu analis yang paling menyuarakan pendapat bearish di Wall Street, mengatakan bahwa meskipun pemerintah AS hampir menghindari penutupan atau "government shutdown" minggu lalu, kurangnya struktur jangka panjang yang kuat dan mendukung disiplin fiskal dapat berdampak pada pasar keuangan.

Wakil Ketua BlackRock Inc., Philipp Hildebrand, juga berbicara tentang perlunya Dana Moneter Internasional (IMF) untuk menyusun diskusi seputar realitas ekonomi baru.

Dia mengingatkan bahwa bank sentral kurang mampu mendukung pertumbuhan dengan memotong suku bunga dalam situasi saat ini.

BACA JUGA:Layanan Sistem Informasi OJK Kembali Normal Pasca Gangguan Teknis

Kondisi ekonomi global yang dinamis dan perubahan dalam kebijakan bank sentral akan terus menjadi fokus perhatian pasar dalam beberapa bulan ke depan. Wall Street akan tetap memantau perkembangan ini dengan cermat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: