Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin, Kamu Harus Tau Nih !

Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin, Kamu Harus Tau Nih !

Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin-foto: google/net-net.

Mereka mendarat di daratan tersebut, dan Ayat mencatat bahwa ini adalah hutan lebat.

Janggot mengingatkan Ayat bahwa di Sumatera terdapat sembilan sungai besar yang mengalir di sana. Setiap sungai ini pasti memiliki pemukiman di sekitarnya.

BACA JUGA:Pecahan Kapal Kerajaan Sriwijaya Sejarah di Mariana Banyuasin, Kalian Wajib tau Nih !

Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk menyusuri hutan tersebut demi mencari bantuan dan petunjuk lebih lanjut.

Namun, rasa lapar segera melanda Ayat, dan dia tertarik pada buah Maja yang tumbuh di pohon-pohon di sekitarnya.

Janggot mencoba mencegahnya, mengingatkan bahwa buah Maja bukanlah pilihan yang baik untuk dimakan. Namun, Ayat tidak mengindahkan peringatan itu dan mencoba buah Maja.

Saat itu, dia mulai merasakan efek aneh dari buah tersebut, yang segera membuatnya kelelahan dan terlelap tidur.

BACA JUGA:Sejarah Jejak Kekuasaan Maritim Terdapat di Pecahan Kapal Kerajaan Sriwijaya Mariana Banyuasin, Luar Biasa !

Dalam tidurnya, Ayat mendapat penglihatan tentang masa lalu dan konflik antara dua pemukiman di Sumatera, yang dikenal sebagai Desa Lubuk Saung dan Desa Lubuk Rengas.

Meskipun keduanya pernah berselisih paham mengenai perbatasan mereka, Ayat melihat bahwa sejarah telah membuktikan bahwa mereka dulunya adalah satu kerajaan yang terpecah menjadi dua.

Legenda ini menunjukkan bahwa ada ikatan kuat antara dua desa tersebut yang bahkan perbatasan fisik tidak bisa memutusnya.

Ketika Ayat terbangun, dia memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang hubungan antara kedua desa tersebut dan pentingnya kesatuan mereka.

BACA JUGA:Sejarah Jejak Kekuasaan Maritim Terdapat di Pecahan Kapal Kerajaan Sriwijaya Mariana Banyuasin, Luar Biasa !

Kini, Ayat dan Janggot bergerak maju dalam perjalanan mereka, dengan tekad untuk menyatukan kembali dua desa tersebut, dan meneruskan perjalanan mereka di Pulau Sumatera.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: