Sejarah Panjang Desa Galang Tinggi Banyuasin, Kisah Penuh Perjuangan ! Mari kita Lihat

Kematian ayah dan ibunya akibat penyakit menimbulkan kesedihan mendalam baginya.

Meskipun demikian, perjalanannya tidak berhenti di situ.

BACA JUGA:Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin, Kamu Harus Tau Nih !

Ia menikahi seorang wanita keturunan Arab, dan dari pernikahan itu lahir kembar, Jebah dan Baker.

Kehidupan tampaknya mulai berjalan normal bagi keluarga ini, namun nasib buruk kembali melanda ketika Baker meninggal karena penyakit yang sama yang merenggut kakek dan neneknya.

Kisah tragis keluarga ini seolah menjadi refleksi dari keadaan Desa Tanjung Remas pada waktu itu.

Namun, masyarakat desa tidak menyerah pada takdir buruk mereka.

BACA JUGA:Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin, Kamu Harus Tau Nih !

Mereka belajar mengembangkan pertanian dan beternak hewan peliharaan dengan lebih baik, membawa sedikit keberuntungan bagi mereka.

Jebah, putra Henya, tumbuh menjadi pemuda yang cerdas dan peka terhadap keadaan sekitarnya.

Dia menyadari bahwa untuk meneruskan warisan ayahnya, dia harus memerintah desa dengan bijaksana.

Namun, ada syarat yang harus dipenuhi, yakni menikah sebelum ia bisa memimpin.

BACA JUGA:Sejarah Desa Lubuk Saung dan Lubuk Rengas di Banyuasin, Kamu Harus Tau Nih !

Ia menikah dengan seorang wanita yang cacat fisik, namun pernikahan itu membawa kebahagiaan bagi keduanya.

Mereka dianugerahi seorang anak yang disebut Si Bungkuk, namun kesedihan kembali melanda keluarga itu ketika keduanya meninggal karena penyakit yang sama dengan leluhur mereka.

Sumber: