Waspada! Kemenkes Temukan Kasus Cacar Monyet di Jakarta, Tercatat Segini Jumlahnya di ASEAN

Waspada! Kemenkes Temukan Kasus Cacar Monyet di Jakarta, Tercatat Segini Jumlahnya di ASEAN

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia telah mengonfirmasi adanya satu kasus baru cacar monyet yang ditemukan di wilayah DKI Jakarta.

Dengan penemuan tersebut, jumlah total kasus cacar monyet di Indonesia kini mencapai dua kasus.

Temuan ini menjadi sorotan utama dalam diskusi daring yang digelar oleh Kemenkes pada Senin, 16 Oktober, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap penyakit yang jarang terjadi ini.

Menurut Anggota Tim Kerja Direktorat Surveilans dan Kekarantinaan Kemenkes, Chita Septiawati, kasus terbaru ini dilaporkan pada 14 Oktober.

BACA JUGA:Viral Palembang: Aksi Balap Mobil Ferrari dan Pajero Sport, Polisi Langsung Pantau

Chita juga menjelaskan bahwa kasus pertama cacar monyet di Indonesia ditemukan pada 20 Agustus 2022, yang diyakini berasal dari impor atau penularan dari luar negeri.

Hal ini menunjukkan risiko importasi kasus cacar monyet ke Indonesia yang cukup tinggi, mendorong kebutuhan akan langkah-langkah pengawasan yang lebih ketat terhadap masuknya hewan atau produk hewan dari luar negeri.

"Belum lama ini, kemarin kita mendapat laporan kembali satu kasus, sehingga sampai pada hari ini kita mempunyai dua kasus konfirmasi yang kebetulan keduanya berada di Jakarta," ungkap Chita dalam diskusi tersebut.

Ia juga menambahkan bahwa gejala yang dialami oleh penderita cacar monyet antara lain demam akut dengan suhu lebih dari 38,5 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, sakit punggung, dan kelelahan yang signifikan.

BACA JUGA:Usai Batal Lompat dari Jembatan Ampera Palembang, ini Pesan Rini untuk Suami Gegara Selingkuh !

Lebih lanjut, Chita juga memberikan gambaran situasi secara global terkait penyakit cacar monyet.

Menurutnya, total estimasi kasus konfirmasi cacar monyet secara global mencapai angka yang signifikan, yakni 90.618 kasus dengan angka kematian sebanyak 157 kasus, yang tersebar di 115 negara.

Sumber: