Lonjakan Harga Bitcoin dan Optimisme ETF Spot Kripto Memasuki Era Baru!

Lonjakan Harga Bitcoin dan Optimisme ETF Spot Kripto Memasuki Era Baru!

Analisis dari Panji Yudha Harga Bitcoin Melampaui US$42 Ribu, Namun Berpotensi Terkoreksi ke US$40 Ribu-Foto:google/net-

Lonjakan Harga Bitcoin dan Optimisme ETF Spot Kripto Memasuki Era Baru!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Bitcoin, sebagai mata uang kripto utama di dunia, mengalami lonjakan tajam pada hari Selasa yang lalu, memunculkan spekulasi tinggi mengenai potensi persetujuan ETF spot oleh U.S.

Securities and Exchange Commission (SEC) AS. Harga Bitcoin melonjak sebanyak 11% ke angka $33.433,8, mencapai level tertinggi yang tidak terlihat sejak Mei 2022.

Ini juga merupakan kali pertama sejak Juli 2022 harga Bitcoin melampaui level $30.000.

Bukan hanya Bitcoin yang merasakan dampak positif dari berita ini, kripto nomor dua dunia, Ethereum, juga mengalami kenaikan hampir 7% dalam nilai harganya.

BACA JUGA:Burn Rate SHIB Meningkat, Namun Harga Tetap Terpuruk! Kok Bisa?

Pertempuran hukum antara SEC dan perusahaan aset digital Grayscale akhirnya berakhir pada hari Senin dengan Grayscale sebagai pemenang.

Pengadilan Banding Circuit DC secara resmi memutuskan bahwa SEC secara keliru menolak pengajuan Grayscale untuk ETF yang akan melacak harga Bitcoin secara langsung.

Berita baik lainnya adalah pengajuan ETF Bitcoin spot oleh BlackRock juga semakin mendekati hasil akhir.

Produk bernama iShares Bitcoin Trust dari BlackRock tampaknya telah terdaftar di situs web Depository Trust and Clearing Corporation.

BACA JUGA:Waduh Ternyata Perkembangan Kecerdasan Buatan Sangat Berbahaya Bagi Sektor Keuangan, Kok Bisa Ya?

Meskipun belum ada konfirmasi resmi bahwa ETF Bitcoin spot telah disetujui, berita-berita ini telah meningkatkan optimisme dalam industri kripto, dengan harapan dapat menarik lebih banyak investor institusional ke pasar yang telah mengalami kelemahan selama beberapa waktu terakhir.

Selain itu, melemahnya nilai dolar AS baru-baru ini turut membantu pasar kripto, seiring spekulasi mengenai rencana Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga dalam tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: