Permata Tersembunyi! Intip Jejak Sejarah Pulau Pahawang di Lampung, Ini Peran Penting Nokoda & Keturunan Cina
Intip Jejak Sejarah Pulau Pahawang di Lampung, Ini Peran Penting Nokoda & Keturunan Cina-Foto: google/net-
Masyarakat Pulau Pahawang, yang mayoritas bekerja sebagai nelayan, dapat mengembangkan sektor perikanan ini dengan baik.
Hasil tangkapan laut mereka memberikan sumber penghasilan yang stabil bagi pulau ini.
Pariwisata juga telah memainkan peran penting dalam perkembangan Pulau Pahawang.
Pulau ini kini menjadi salah satu destinasi wisata populer di Lampung, dengan pesona alam yang masih alami.
Terlebih lagi, Pulau Pahawang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Pulau Pahawang Besar dan Pulau Pahawang Kecil, masing-masing dengan daya tariknya sendiri.
Pulau Pahawang Besar telah berpenghuni dan menawarkan pengalaman budaya dan kehidupan sehari-hari yang unik.
Di sini, wisatawan dapat merasakan atmosfer masyarakat lokal, menjelajahi hutan mangrove yang masih terjaga, dan menikmati pantai berpasir yang bersih.
Pulau Pahawang Kecil, di sisi lain, adalah pulau yang tidak berpenghuni, dengan pesona alam yang lebih liar dan terjaga dengan baik.
Pulau ini menawarkan pemandangan alam yang luar biasa, termasuk air laut yang bening, pasir pantai yang putih, dan kehidupan bawah laut yang kaya.
BACA JUGA:Ternyata ini Asal-usul Nama Daerah Solok yang di Kenal Dengan Kelezatan Berasnya!
Pulau Pahawang Kecil juga terkenal sebagai lokasi diving favorit para penyelam.
Di sini, wisatawan dapat menyaksikan kehidupan bawah laut yang spektakuler dan beragam.
Selain menyelam, aktivitas snorkeling juga sangat populer, dan wisatawan dapat menyewa peralatan snorkeling dari warga setempat dengan tarif yang terjangkau.
Akses ke Pulau Pahawang juga sangat mudah.
Pulau ini terletak tidak terlalu jauh dari pusat Kota Bandar Lampung.
Perjalanan menuju pulau ini dapat dilakukan dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum, dengan waktu tempuh sekitar dua jam.
Bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi, rute perjalanan melibatkan perjalanan ke Desa Ketapang.
Sementara itu, mereka yang naik kendaraan umum dapat naik angkot jurusan Padang Cermin dan melanjutkan ke Ketapang.
Setelah sampai di Dermaga Ketapang, perjalanan ke Pulau Pahawang dilanjutkan dengan naik perahu, yang memiliki kapasitas hingga 12 orang.
Sebagai destinasi wisata yang populer, tarif perahu dapat bervariasi, terutama selama musim liburan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: