Wow Ga Banyak yang Tau! Rahasia Hubungan Kerajaan Dharmasraya-Pagaruyung dan Singhasari-Majapahit

Wow Ga Banyak yang Tau! Rahasia Hubungan Kerajaan Dharmasraya-Pagaruyung dan Singhasari-Majapahit

Wow Ga Banyak yang Tau! Rahasia Hubungan Kerajaan Dharmasraya-Pagaruyung dan Singhasari-Majapahit-Foto:google/net-

Arca ini kemudian ditempatkan di Dharmasraya. Dharmasraya dalam Pararaton digambarkan sebagai ibukota bhūmi mālayu, dan Tribhuwanaraja dapat disebut sebagai raja Malayu.

Hal yang menarik adalah bahwa kekuasaan Trailokyaraja pada tahun 1183 mencapai Grahi di selatan Thailand, menandakan kebangkitan Malayu sebagai penguasa Selat Malaka setelah Sriwijaya mengalami kekalahan.

Meskipun saatnya kebangkitan tersebut dimulai tidak dapat dipastikan, catatan Cina menunjukkan bahwa pada tahun 1082 masih ada utusan dari Jambi sebagai bawahan San-fo-ts'i, serta utusan dari Palembang yang masih menjadi bawahan keluarga Rajendra.

BACA JUGA:Catat! Ini Dia, Peran 2 Tokoh Penting dalam Sejarah Perkembangan Desa Pulau Pahawang Lampung pada Abad ke-20

Istilah "Srimat" yang ditemukan dalam gelar Maharaja Srimat Trailokyaraja dan Tribhuwanaraja berasal dari bahasa Tamil dan berarti "tuan pendeta."

Hal ini menunjukkan bahwa pemimpin-pemimpin Malayu yang berkuasa pada saat itu memiliki kaitan dengan kaum pendeta.

Namun, masih belum jelas apakah pemimpin kebangkitan Malayu adalah Srimat Trailokyaraja atau raja sebelumnya, karena belum ditemukan prasasti Wangsa Mauli yang lebih tua daripada Prasasti Grahi.

Perkembangan ini mencerminkan dinamika politik dan sosial yang kompleks di Nusantara selama periode tersebut.

BACA JUGA:Catat! Ini Dia, Peran 2 Tokoh Penting dalam Sejarah Perkembangan Desa Pulau Pahawang Lampung pada Abad ke-20

Kebangkitan Malayu setelah keruntuhan Sriwijaya menciptakan hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain, seperti Singhasari dan kemudian Majapahit di Pulau Jawa.

Pertukaran budaya, termasuk penerimaan arca Buddha dari Singhasari, adalah bukti dari hubungan yang terjalin antara Dharmasraya dan kerajaan-kerajaan Jawa.

Dalam sejarah kerajaan-kerajaan Nusantara, hubungan diplomatik dan pertukaran budaya seperti ini sangat penting dalam membentuk karakter dan perkembangan masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: