Jejak Sejarah H Bayumi Wahab: Konglomerat Palembang di Era Orde Lama, Berikut Profil dan Aset Yang Dimiliki !

Jejak Sejarah H Bayumi Wahab: Konglomerat Palembang di Era Orde Lama, Berikut Profil dan Aset Yang Dimiliki !

Jejak Sejarah H. Bayumi Wahab: Konglomerat Palembang di Era Orde Lama-foto: google/net-

Tahun 1943, Bayumi Wahab bekerjasama dengan rekannya, Abdul Wahab, dan mendirikan sebuah persekutuan bernama 'Wahab Kongsi,' yang berkantor di Jakarta dan Bandung.

Selama puluhan tahun berbisnis bersama, aset dan kekayaan Bayumi Wahab terus tumbuh, melibatkan berbagai ranah seperti perdagangan, jasa pelayaran, percetakan, pusat perbelanjaan, bioskop, hingga jasa pendidikan.

Kekayaannya saat itu sering disandingkan dengan pebisnis ternama lainnya, seperti Hasjim Ning dan Agoes Moesin Dasaad, menjadikannya sebagai salah satu pebisnis paling terkemuka dan berpengaruh pada masa Orde Lama.

BACA JUGA:Ternyata ini Nama Kota Palembang Zaman Dahulu! di Masa Kejayaan Abad ke-7, Banyak yang Gak tau nih!

Dalam perjalanannya, Bayumi Wahab tidak berjuang sendirian. Ia didampingi oleh istri setianya, Hj. Sayyidah.

Meskipun ekspansi bisnisnya berhenti setelah 30 tahun, beberapa aset peninggalannya masih tetap berdiri kokoh di Palembang.

Rumah Bari

Rumah Bari, sebuah rumah limas megah di Jl. Mayor Ruslan, Sekip, merupakan salah satu peninggalan Bayumi Wahab yang masih dapat ditemui.

Rumah ini dulunya digunakan untuk menampung prajurit kemerdekaan pada masa perang.

BACA JUGA:Ternyata ini Nama Kota Palembang Zaman Dahulu! di Masa Kejayaan Abad ke-7, Banyak yang Gak tau nih!

Kisah menarik di balik berdirinya rumah ini adalah dedikasi Bayumi Wahab kepada ibunya.

Rumah panggung orangtuanya di Desa Tanjung Sejaro, Ogan Komering Ilir, dibongkar dan dipindahkan ke Palembang menggunakan kapal kepunyaan Bayumi Wahab.

Setelah direnovasi, rumah tersebut menjadi Rumah Bari dan dijadikan tempat tinggal bagi keluarga Bayumi Wahab.

Rumah Bari saat ini tidak lagi ditempati oleh keturunan Bayumi Wahab, namun tetap diurus dan dijaga keasliannya oleh petugas.

Warga Palembang dapat mengunjungi kediaman ini dengan membayar uang perawatan kepada penjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: