Kemlu RI Kehilangan Kontak dengan Relawan di RS Indonesia Gaza Pasca Serangan Israel! Bagaimana Nasib Mereka?

Kemlu RI Kehilangan Kontak dengan Relawan di RS Indonesia Gaza Pasca Serangan Israel! Bagaimana Nasib Mereka?

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada Senin pagi waktu setempat, 20 November 2023, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia kehilangan kontak dengan tiga relawan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Kehilangan kontak ini terjadi menyusul serangan Israel terhadap rumah sakit tersebut.

Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia di Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, menyatakan bahwa upaya terus dilakukan untuk mengetahui kondisi para relawan dan mendesak gencatan senjata di Gaza.

Menurut Judha, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, terus melakukan berbagai upaya diplomasi untuk mendorong gencatan senjata, memperluas akses bantuan kemanusiaan, serta menekankan perlindungan terhadap warga sipil dan fasilitas sipil seperti rumah sakit.

BACA JUGA:49 Hari Perang, Ini Perbandingan Kekuatan Militer Hamas....

Saat ini, Menteri Luar Negeri RI bersama beberapa Menteri Luar Negeri negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tengah melakukan pertemuan maraton dengan negara-negara kunci untuk mendukung langkah-langkah tersebut.

Pemerintah Indonesia secara tegas mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Gaza.

Judha menyatakan bahwa tidak ada alasan yang dapat menjustifikasi serangan tersebut, terutama terhadap rumah sakit yang seharusnya menjadi tempat yang dilindungi dan tidak terlibat dalam konflik.

Al Jazeera melaporkan bahwa tank-tank Israel telah mengepung RS Indonesia di Gaza, dengan setidaknya 12 orang tewas dalam serangan tersebut.

BACA JUGA:Innalilahi, Korban Tewas Palestina Capai 12.300 Jiwa. Bisa Campai Lebih Lagi Karena Hambatan Bantuan.

Sebelumnya, RS Al Shifa juga menjadi sasaran serangan Israel, dengan tuduhan bahwa Hamas menggunakan pusat komando bawah tanah yang tersembunyi di bawah rumah sakit tersebut.

Klaim ini dibantah oleh kelompok perlawanan Palestina dan Direktur Kementerian Kesehatan Gaza.

Sumber: https://sumeksradio.disway.id/