Fenomena Unik di Shanghai: Memeluk Pohon sebagai Terapi Stres? Kisah Qishishiqi dan Efek Positif yang Mengejut

Fenomena Unik di Shanghai: Memeluk Pohon sebagai Terapi Stres? Kisah Qishishiqi dan Efek Positif yang Mengejut

fenomena unik menyebar di Shanghai setelah seorang perempuan bernama Qishishiqi viral karena mempromosikan manfaat fisik dan psikologis dari memeluk pohon. (sumeksradionews. net)--

Fenomena Unik di Shanghai: Memeluk Pohon sebagai Terapi Stres? Kisah Qishishiqi dan Efek Positif yang Mengejut


SUMEKSRADIO - Sebuah fenomena unik menyebar di Shanghai setelah seorang perempuan bernama Qishishiqi viral karena mempromosikan manfaat fisik dan psikologis dari memeluk pohon.

Tindakan yang dianggap aneh ini diklaim membantu mengatasi stres dan memberikan efek positif pada dirinya.

Menurut laporan yang dikutip dari odditycentral, pada bulan April 2023, Qishishiqi memeluk pohon pertamanya ketika sedang berjalan-jalan dengan suaminya di belakang mereka.

 

BACA JUGA:Heboh! Pasangan Muda Bermesraan di Titik Nol Jogja, Viral Banget di Medsos!

Meski terdengar tidak biasa, perempuan tersebut mengklaim bahwa setelah memeluk pohon, dia merasakan efek positif yang menghilangkan rasa stresnya.

Konon, suara berdenging yang sering kali muncul di telinganya akibat stres terkait pekerjaan secara ajaib menghilang setelah memeluk pohon yang tebal tersebut.

Pengalaman unik ini memotivasi Qishishiqi untuk mencari pohon lain yang bisa dipeluknya dan berbagi cerita dengan masyarakat luas agar manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang.

Dalam postingan yang viral di Xiaoshomgshu, versi Instagram China, Qishishiqi menjelaskan bahwa dia merasa rileks dan sembuh setelah memeluk pohon berusia seribu tahun di sebuah taman hutan di Shanghai.

Menurutnya, pohon tersebut juga memberikan rasa pelukan dan membantu mengurangi beban yang dia pikul.

Qishishiqi mengungkapkan bahwa meskipun seringkali merasa malu memeluk manusia lain karena takut menularkan energi negatif, hal ini tidak berlaku ketika memeluk pohon.

Menurutnya, pohon memiliki sifat yang berbeda, dengan mendengarkannya dengan diam dan sabar.

Namun, Qishishiqi menegaskan bahwa dia tidak menyarankan menggantikan terapi medis yang sebenarnya dengan memeluk pohon.

Meskipun demikian, para pendukung pengobatan tradisional Tiongkok percaya bahwa memeluk pohon memiliki manfaat bagi kesehatan fisik dan mental.

BACA JUGA:Pesta Pernikahan Sultan Madura, Seserahan Buket Uang Raksasa dan Mobil Mewah, Heboh Media Sosial!

 

Seorang psikolog klinis bernama Stone Kraushaar menjelaskan bahwa orang yang berpelukan selama 21 detik dapat merasakan manfaat peningkatan pelepasan oksitosin.

Namun, dia tidak yakin apakah hal yang sama berlaku ketika memeluk pohon.

Dengan kontroversi seputar fenomena ini, memeluk pohon sebagai bentuk terapi masih tetap menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: