Pasar Saham dan Obligasi Indonesia Tetap Menarik Minat Investor Asing di Tengah Tantangan Global!

Pasar Saham dan Obligasi Indonesia Tetap Menarik Minat Investor Asing di Tengah Tantangan Global!

IHSG Ditutup Menguat 0,77% Saham BBRI Pecahkan Rekor Tertinggi-Foto:google/net-

Pasar Saham dan Obligasi Indonesia Tetap Menarik Minat Investor Asing di Tengah Tantangan Global!

 

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Pada tahun 2024, pasar saham dan obligasi Indonesia masih diharapkan dapat mempertahankan daya tariknya bagi para investor asing.

Menurut Manajer Investasi, terdapat beberapa faktor yang membuat Indonesia menjadi destinasi menarik bagi dana investor asing, dengan potensi pengaruh positif terutama pada Surat Utang Negara (SUN).

Eri Kusnadi, Direktur Batavia Prosperindo Aset Manajemen, menjelaskan bahwa investor asing yang berinvestasi di SUN cenderung memprioritaskan stabilitas makro.

Mereka juga cenderung membandingkan imbal hasil investasi di Indonesia dengan aset safe haven, seperti yang ada di Amerika Serikat.

BACA JUGA:Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Melonjak, Saham KAEF, IRRA, PEHA, dan UNDG Paling Cuan

Di sisi lain, investor saham asing lebih fokus pada prospek pertumbuhan ekonomi yang berdampak langsung pada laba perusahaan.

Penting untuk dicatat bahwa dalam dua tahun terakhir, tingginya suku bunga dan yield pada obligasi Amerika Serikat membuat SUN negara berkembang kurang menarik bagi investor asing.

Namun, berkat kondisi makro yang cukup baik di Indonesia, investasi asing tetap positif pada 2023, setelah mengalami penjualan bersih pada periode 2020-2022.

Menurut Eri, fenomena ini terjadi karena kondisi ekonomi pasca-COVID di Indonesia dianggap sangat baik, sehingga dana investor asing cukup deras mengalir ke pasar saham sejak kuartal IV/2021 hingga kuartal III/2022.

BACA JUGA:Rally Santa Claus Berpotensi Tersandung: Suku Bunga dan Pertemuan Bank Sentral Jadi Sorotan Akhir Tahun

Meski demikian, pada tahun ini, Eri mencatat bahwa meskipun investor asing masih mencatatkan net buy, namun jumlahnya menipis dibandingkan pertengahan tahun.

Eri tetap optimistis bahwa tahun depan investor asing masih akan menyukai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), meskipun alirannya mungkin lebih terbatas menunggu kepastian transisi politik dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: