Ayam Kampung Kuliner Desa yang Mencuri Hati dengan Tradisi Ternak yang Autentik

Ayam Kampung Kuliner Desa yang Mencuri Hati dengan Tradisi Ternak yang Autentik

Ayam kampung -foto-

SUMEKSRADIONEWS.ONLINE- Ayam kampung, juga dikenal sebagai ayam sayur atau ayam potong,

memiliki sejarah panjang sebagai hasil penjinakan ayam hutan merah selama berabad-abad di Indonesia.

Pemeliharaan ayam kampung umumnya dilakukan secara sambilan di desa, tanpa usaha intensif,

sehingga sering terjadi persilangan dengan berbagai jenis ayam lain.

BACA JUGA:Nikita Willy Berbelanja di Pasar Tradisional untuk Pertama Kalinya: Ekspresi Bingung Saat Pilih Ayam Potong

Keanekaragaman ayam kampung sulit dibedakan dan digolongkan, karena tidak memiliki ciri-ciri khusus dalam bentuk dan warna bulunya.

Sebagai ayam potong, umumnya dipotong pada usia 4-5 bulan, sementara ayam muda yang dipelihara lebih lanjut digunakan sebagai indukan untuk telur atau anakan.

Istilah "ayam buras" juga sering digunakan untuk menyebut ayam kampung,

Membedakannya dari ayam ras yang diternak secara khusus di perusahaan peternakan komersial.

BACA JUGA:Surplus Daging Ayam di Bali Capai Rekor! Harga Turun Drastis Rp 42 Ribu/kg, Masyarakat Bersorak Gembira!

Ciri khas ayam kampung terletak pada pemeliharaannya yang tidak terlalu intensif.

Pagi hari, ayam bebas mencari makan sendiri, memakan sisa-sisa nasi, padi, serangga, rumputan, dan limbah pertanian.

Mereka juga diberi makanan tambahan seperti dedak, butiran padi, jagung, atau sisa-sisa dapur.

Kandang sederhana dengan tempat bertelur dari bahan bekas menjadi tempat mereka tidur di malam hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: