Sukuk Ritel Seri SR020 dengan Target Penjualan Rp20 Triliun Segera Terbit pada Maret 2024!
SUMEKSRADIONEWS.ONLINE - Momentum bulan Ramadan 1445 H akan disambut dengan terbitnya Sukuk Ritel seri SR020 pada awal Maret 2024.
Proyeksi penjualan SR020 mencapai angka fantastis, diperkirakan tembus Rp20 triliun. Informasi ini bersumber dari laman resmi Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu), yang menetapkan masa penawaran SR020 mulai 4 Maret 2024 hingga 27 Maret 2024.
Perlu diperhatikan bahwa jadwal penawaran Surat Berharga Negara (SBN) ritel 2024 bersifat tentatif dan dapat mengalami perubahan sesuai kebijakan DJPPR Kemenkeu.
Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, memproyeksikan penjualan SR020 berada dalam kisaran Rp15 triliun hingga Rp20 triliun.
BACA JUGA:Harga Emas Antam Naik! Sentimen Ekonomi Berdampak Positif
Proyeksi ini, meskipun optimis, masih di bawah capaian sukuk ritel sebelumnya, SR019, yang berhasil terjual sebesar Rp25,33 triliun pada tahun 2023.
Ramdhan menjelaskan bahwa pasar Sukuk Ritel memiliki cakupan yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan obligasi konvensional, karena SR020 merupakan produk investasi syariah.
Selain itu, masyarakat lebih fokus pada pengeluaran untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran daripada berinvestasi.
"Kalau Sukuk Ritel ini biasanya pasarnya itu lebih sempit dibandingkan yang konvensional, selain itu fokus pengeluaran masyarakat lebih untuk puasa dan Lebaran.
BACA JUGA:Saham Konglomerat Jadi Favorit Investor Asing Meskipun IHSG Terkoreksi
Makanya kalau saya prediksi penjualannya akan di bawah SR019, mungkin antara Rp15 triliun-Rp20 triliun," ungkap Ramdhan kepada Bisnis pada Jumat (23/2/2024).
Meskipun demikian, Ramdhan melihat potensi peningkatan penjualan seiring dengan jatuh tempo Sukuk Ritel selama periode penawaran SR020.
Seri SR014, yang diterbitkan pada 26 Februari 2021, akan jatuh tempo pada 10 Maret 2024. Ramdhan juga memprediksi kupon SR020 dengan tenor 3 tahun sekitar 6,2%, sedangkan tenor 5 tahun berada di kisaran 6,4%.