Aksi Boikot Produk Israel, Solusi Palestina?

Kamis 28-03-2024,14:31 WIB
Editor : Erni Susnita

Oleh: Muliyawati (Aktivis Muslimah)

SUMEKSRADIONEWSONLINE- Sejak menjelang Ramadan, sejumlah perusahaan kurma asal Israel ketar-ketir produk buatannya tak laku di masyarakat.

Pasalnya, ajakan boikot produk Israel masih terus menggema di dunia akibat aksi genosida yang terjadi di  Palestina.

Bukan hanya itu, pengawasan terhadap produk-produk Israel di kalangan muslim meningkat setelah pertumpahan darah di Gaza. 

Israel adalah salah satu produsen kurma terbesar di dunia, khususnya kurma Medjool yang populer.

BACA JUGA:INDONESIA DIBAWAH OLIGARKI, Istilah Pemberi Ruang Kritik Terhadap Penguasa Zalim!

Untungnya, Badan Pusat Statistik (BPS) menjelaskan Israel bukanlah negara utama pemasok kurma di Indonesia. Negara pemasok kurma terbesar ke Indonesia adalah Mesir. 

Berdasarkan data Kementerian Pertanian Israel, nilai ekspor kurma dari Israel tembus USD 338 juta pada tahun 2022, dibandingkan dengan ekspor buah-buahan lainnya senilai USD 432 juta (KumparanBisnis, 3 Maret 2024).

Bukan hanya masyarakat Indonesia saat ini yang beramai-ramai melakukan aksi boikot produk pro Israel, tapi seluruh dunia.

Majelis Ulama Indonesia (MUI)  bahkan telah mengeluarkan fatwa untuk memboikot produk milik perusahaan yang disebut mendukung Israel. 

BACA JUGA:Politik Uang Apakah Hukumnya? Berikut Penjelasan Praktik Money Politics dalam Perspektif Islam, Perhatikan ini

Banyak pihak menganggap aksi boikot ini sebagai solusi.

Masyarakat yang ikut melakukan aksi boikot memandang bahwa itulah tindakan nyata dalam usaha menghentikan serangan Israel ke Gaza.

Mereka percaya boikot dapat memutus atau setidaknya menghambat pendapatan perusahaan-perusahaan yang berafiliasi dengan Israel dan berimbas pada sokongan dana terhadap Israel.

Meskipun kemungkinan tidak menghasilkan dampak ekonomi yang berpengaruh sangat besar, masyarakat ingin agar ada perubahan atas kondisi di Palestina saat ini. 

Kategori :